Jumat, 08 Februari 2013

Belajar Menerima ..............................


TAKDIR


Satu kata yang terkadang sulit untuk diterima oleh semua manusia. Itulah "TAKDIR", takdir yang berupa kesulitan dan kegagalanlah yang kadang membuat manusia menyesal.

Sesuatu yang kita tidak harapkan terjadi pada diri kita dan sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita, pada saat itu sering kita lupa bahwa Allah SWT Sang Pemberi takdir dan Dia lah Sang Pencipta manusia, PASTI lebih tahu apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya. Kita lupa, Allah SWT telah berjanji, tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Ketika seseorang menerima takdir yang menimpa dirinya, menerima ketentuan Allah atas dirinya, ridho kepada qodho dan qodar Allah. Semua kebaikan dan keburukan dari apa yang menimpa kita, semua dari sisi Allah. Tak ada seorangpun yang dapat menghindari takdir yang telah Allah tetapkan.

Takdir merupakan proses pencapaian antara ikhtiar atau usaha manusia dengan kehendak Allah. Hidup merupakan proses yang akan terus dilalui oleh manusia. Namun ujung dari usaha dan puncak ikhtiar tidak selalu berhubungan langsung dengan kesuksesan dan keberhasilan. Ada simpul lain yang menghubungkan dengan keberhasilan, yaitu kehendak Allah.

Tidak ada satu manusiapun yang mengetahui apa yang akan terjadi di esok hari. Apa besok akan mendapatkan kesusahan atau kesedihan, Hanya Allah-lah yang Mengetahuinya.

Terkadang dengan kata ’semoga’ atau ’mudah-mudahan’ membuat kita menjadi lebih bijak dan lebih berharap positif dalam menyikapi takdir yang menimpa diri kita. Kita akan lebih bisa memaknai setiap takdir yang menimpa kita dengan: "Dibalik semua ini, pasti ada hikmahnya". Tidak larut dalam penyesalan yang mendalam, tidak larut dalam perasaan bersalah atas setiap keputusan yang diambilnya, tidak larut menyalahkan takdir, berkatalah : "Dibalik semua ini pasti ada hikmahnya."

Yakinlah bahwa setiap takdir Allah untuk kita selalu baik, apapun bentuk takdir itu. Takdir yang baik, tentu baik untuk kita. Takdir yang nampak tidak menguntungkan buat kita, ternyata ada kebaikan yang Allah ’paksakan’ untuk kita, yang tidak kita sadari saat itu. Yakinlah bahwa Allah mengetahui yang terbaik untuk kita.

Bisa jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah buah dari apa yang pernah kita lakukan. Takdir ini bisa jadi karena dosa-dosa kecil yang kita abaikan. Jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri. Dosa apa yang telah kita lakukan sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan? Setelah itu hapuslah kotoran  itu dengan taubat dan istighfar.
”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS Asy-Syuura : 30).

Sebelum kita melangkah dan sebelum kita menentukan pilihan, mohonlah petunjuk kepada-Nya! :
"Ya Allah, aku mohon pilihan-Mu menurut pengetahuan-Mu dan aku mohon dengan kekuasaan-Mu. sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusanku ini baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta baik akibatnya bagiku (di masa sekarang atau masa yang akan datang), mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini tidak baik, maka jauhkanlah urusan ini dariku dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan tentukanlah yang baik untukku di manapun aku berada." Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar