SURAH AL - BAQARAH (2) AYAT 21 - 30
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 21 |
yaa ayyuhaa alnnaasu u'buduu rabbakumu alladzii khalaqakum waalladziina min qablikum la'allakum tattaquuna |
|
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 22 |
alladzii ja'ala lakumu al-ardha firaasyan waalssamaa-a binaa-an wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhraja bihi mina altstsamaraati rizqan lakum falaa taj'aluu lillaahi andaadan wa-antum ta'lamuuna |
|
22.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah [30], padahal kamu
mengetahui. [30] Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya. |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 23 |
wa-in kuntum fii raybin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa fa/tuu bisuuratin min mitslihi waud'uu syuhadaa-akum min duuni allaahi in kuntum shaadiqiina |
|
23.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah [31] satu surat (saja)
yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar. [31] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al-Qur'an itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mu'jizat Nabi Muhammad SAW |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 24 |
fa-in lam taf'aluu walan taf'aluu faittaquu alnnaara allatii waquuduhaa alnnaasu waalhijaaratu u'iddat lilkaafiriina |
|
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 25 |
wabasysyiri alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati anna lahum jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru kullamaa ruziquu minhaa min tsamaratin rizqan qaaluu haadzaa alladzii ruziqnaa min qablu wautuu bihi mutasyaabihan walahum fiihaa azwaajun muthahharatun wahum fiihaa khaaliduuna |
|
25.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya [32]. [32] Keni'matan di syurga itu adalah keni'matan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani. |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 26 |
inna allaaha laa yastahyii an yadhriba matsalan maa ba'uudhatan famaa fawqahaa fa-ammaa alladziina aamanuu faya'lamuuna annahu alhaqqu min rabbihim wa-ammaa alladziina kafaruu fayaquuluuna maatsaa araada allaahu bihaadzaa matsalan yudhillu bihi katsiiran wayahdii bihi katsiiran wamaa yudhillu bihi illaa alfaasiqiina |
|
26.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu [33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka
mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan
Allah [34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang yang fasik, [33] Diwaktu turunnya ayat 73 surat 23 Al Hajj yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya ayat 41 surat Al Ankabuut yang di dalamnya Tuhan menggambarkan kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba. [34] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat. |
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari As-Saddiy dengan
sanad-sanadnya, tatkala Allah membuat dua buah perumpamaan ini bagi
orang-orang munafik, yakni firman-Nya, "Perumpamaan mereka adalah
seperti orang yang menyalakan api" dan firman-Nya, "Atau seperti hujan
lebat dari langit", orang-orang munafik mengatakan bahwa Allah lebih
tinggi dan lebih agung-sampai membuat perumpamaan-perumpamaan ini. Maka
Allah menurunkan, "Sesungguhnya Allah tidak merasa malu untuk membuat
tamsil perumpamaan.." sampai dengan firman-Nya "... merekalah
orang-orang yang merugi." (Q.S. Al-Baqarah 26-27) Diketengahkan oleh
Wahidi dari jalur Abdul Ghani bin Said As-Tsaqafi, dari Musa bin
Abdurrahman, dari Ibnu Juraij, dari Atha, dari Ibnu Abbas, katanya,
"Allah menyebutkan tuhan-tuhan pujaan orang-orang musyrik, maka
firman-Nya, 'Dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka,'
(Al-Hajj 73) lalu disebutnya pula tipu daya tuhan-tuhan itu, dan
dianggap-Nya seperti sarang laba-laba, maka kata mereka 'Bagaimana
pendapatmu ketika Allah menyebut-nyebut lalat dan laba-laba dalam
Alquran yang diturunkan-Nya, apa maksud-Nya dengan ini?' Maka Allah pun
menurunkan ayat ini." Abdul Ghani adalah orang yang amat lemah. Abdur
Razaq mengatakan dalam Tafsirnya, "Mu`ammar menyampaikan dari Qatadah
tatkala Allah menyebut-nyebut soal lalat dan laba-laba, bahwa
orang-orang musyrik berkata, 'Kenapa pula soal lalat dan laba-laba ini
disebut-sebut?' Maka Allah menurunkan ayat ini." Diketengahkan oleh Ibnu
Abu Hatim, dari Hasan, katanya, "Tatkala turun ayat, 'Hai manusia!
Diberikan kepada kamu tamsil perbandingan', (Al-Hajj 73) orang-orang
musyrik berkata, 'Tamsil perbandingan apa pulakah itu sehingga dibuat?'
Atau 'Peristiwa apa yang serupa dengan tamsil perbandingan ini?' Maka
Allah menurunkan ayat, 'Sesungguhnya Allah tidak merasa malu untuk
membuat suatu perumpamaan...' sampai dengan akhir ayat." (Q.S.
Al-Baqarah 26). Komentar saya, "Isnad keterangan pertama lebih sah dan
lebih cocok dengan apa yang dikemukakan pada awal surat, apa lagi
menyebutkan orang-orang musyrik tidak cocok dengan kedudukan ayat ini
sebagai ayat Madaniyah. Riwayat yang kita kemukakan dari Qatadah dan
Hasan, diceritakan pula oleh Wahidi tanpa isnad dengan lafal, 'Kata
orang-orang Yahudi.' Hal ini lebih cocok."
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 27 |
alladziina yanqudhuuna 'ahda allaahi min ba'di miitsaaqihi wayaqtha'uuna maa amara allaahu bihi an yuushala wayufsiduuna fii al-ardhi ulaa-ika humu alkhaasiruuna |
|
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. |
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu
Jarir dari As-Saddiy dengan sanad-sanadnya, tatkala Allah membuat dua
buah perumpamaan ini bagi orang-orang munafik, yakni firman-Nya,
"Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api" dan
firman-Nya, "Atau seperti hujan lebat dari langit", orang-orang munafik
mengatakan bahwa Allah lebih tinggi dan lebih agung-sampai membuat
perumpamaan-perumpamaan ini. Maka Allah menurunkan, "Sesungguhnya Allah
tidak merasa malu untuk membuat tamsil perumpamaan.." sampai dengan
firman-Nya "... merekalah orang-orang yang merugi." (Q.S. Al-Baqarah
26-27) Diketengahkan oleh Wahidi dari jalur Abdul Ghani bin Said
As-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman, dari Ibnu Juraij, dari Atha, dari
Ibnu Abbas, katanya, "Allah menyebutkan tuhan-tuhan pujaan orang-orang
musyrik, maka firman-Nya, 'Dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari
mereka,' (Al-Hajj 73) lalu disebutnya pula tipu daya tuhan-tuhan itu,
dan dianggap-Nya seperti sarang laba-laba, maka kata mereka 'Bagaimana
pendapatmu ketika Allah menyebut-nyebut lalat dan laba-laba dalam
Alquran yang diturunkan-Nya, apa maksud-Nya dengan ini?' Maka Allah pun
menurunkan ayat ini." Abdul Ghani adalah orang yang amat lemah. Abdur
Razaq mengatakan dalam Tafsirnya, "Mu`ammar menyampaikan dari Qatadah
tatkala Allah menyebut-nyebut soal lalat dan laba-laba, bahwa
orang-orang musyrik berkata, 'Kenapa pula soal lalat dan laba-laba ini
disebut-sebut?' Maka Allah menurunkan ayat ini."
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 28 |
kayfa takfuruuna bi |
|
28. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 29 |
huwa alladzii khalaqa lakum maa fii al-ardhi jamii'an tsumma istawaa ilaa alssamaa-i fasawwaahunna sab'a samaawaatin wahuwa bikulli syay-in 'aliimun |
|
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. |
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 30 |
wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fii al-ardhi khaliifatan qaaluu ataj'alu fiihaa man yufsidu fiihaa wayasfiku alddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qaala innii a'lamu maa laa ta'lamuuna |
|
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." |
Sumber: http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/2/20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar