Gambaran Umum
Penganggaran Perusahaan
Perencanaan merupakan
salah satu dari fungsi manajemen dan penganggaran merupakan salah satu
jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan
penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti
penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan
penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti
penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
Penganggaran beda
dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana. Perencanaan adalah
proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil perencanaan.
Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah
hasil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif)
tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan
anggaran dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan
mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting, karena
penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk bagian
akunting manajemen.
Anggaran banyak
manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran juga
mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila
asumsinya berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi
sesuai dengan perubahan asumsi.
Fungsi dan Macam Anggaran
Anggaran berfungsi
sebagai alat perencanaan memberikan gambaran yang jelas dalam satuan
barang dan uang. Anggaran berfungsi sebagai alat pelaksanaan memberikan
pedoman agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras. Anggaran
berfungsi sebagai alat pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai
pelaksanaan pekerjaan.
Anggaran
dapat dikelompokkan dari segi dasar penyusunan terdiri atas: anggaran
variabel dan anggaran tetap, dari segi penyusunan terdiri atas anggaran
periodik dan anggaran kontinu, dari segi jangka waktu terdiri atas:
anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek, dari segi bidangnya
terdiri atas: anggaran operasional dan anggaran keuangan, dari segi
kemampuan menyusun terdiri atas: anggaran komprehensif dan anggaran
parsial, dari segi fungsinya terdiri atas anggaran apropriasi dan
anggaran kinerja, dari segi penentuan harga pokok produk terdiri atas:
anggaran tradisional dan anggaran berdasar kegiatan.
Peramalan
menurut L.F. Orwick merupakan fungsi manajemen pertama sebelum
dilakukan perencanaan. Penganggaran merupakan salah satu jenis
perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis rencana. Oleh
karena itu, sebelum dibuat anggaran terlebih dahulu dibuat ramalan.
Dalam hal ini sebelum dibuat anggaran jualan terlebih dahulu dibuat
ramalan jualan.
Teknik
membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Teknik membuat ramalan jualan secara kualitatif dengan
menggunakan metode pendapat, antara lain: pendapat para ahli, pendapat
para pramuniaga, pendapat survey konsumen, pendapat para manajer
pemasaran. Peramalan jualan secara kuantitatif, antara lain dapat
menggunakan analisis trend garis lurus, analisis trend bukan garis
lurus, analisis regresi sederhana, analisis regresi berganda, dan metode
distribusi probabilitas.
Peramalan jualan secara kualitatif biasanya digunakan
untuk perusahaan yang baru berdiri, belum mempunyai data kuantitatif,
mempunyai data kuantitatif tetapi tidak dapat digunakan (tidak lengkap).
Peramalan jualan secara kualitatif sifatnya subjektif, tidak seobjektif
peramalan jualan secara kuantitatif.
Penyusunan Anggaran Jualan
Anggaran
jualan adalah anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan.
Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan sesuatu
kepada pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu.
Kegunaan
anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan
sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba.
Faktor
yang mempengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain
faktor: pemasaran, keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan,
penduduk, kondisi, dan lain-lain.
Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan
faktor yang mempengaruhi anggaran jualan. Setelah itu menetapkan harga
jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat
taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang
akan dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah
memperhitungkan anggaran jualan, dan kemudian disusunlah anggaran
jualan.
Biaya
pabrik beda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya bahan
baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead
pabrik (BOP) yang terjadi pada satu periode, yaitu periode ini,
sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP yang terjadi pada
dua periode, yaitu periode lalu dan periode ini.
Anggaran
produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses
kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi
dijadwalkan. Dengan demikian istilah anggaran produksi tidak tepat. Oleh
karena itu Kegiatan Belajar 1 ini diberi judul anggaran produk, karena
produk perlu dianggarkan.
Untuk
menyusun anggaran produksi atau anggaran produk jadi dihasilkan periode
ini dihitung berdasarkan anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi
akhir yang dianggarkan, menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk
jadi siap dijual dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk
yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode
ini:
Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara: (1)
mengutamakan stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3)
kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan, (4) disesuaikan
dengan keperluan manajemen.
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Tujuan
utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran
produksi, dan bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk.
Kuantitas
bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku yang
dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku
dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang
kuantitas sediaan bahan baku. Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan
baku dipakai dikali harga bahan baku per unit. Kuantitas bahan baku
dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi yang diproduksi
periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk.
Belian
bahan baku adalah biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal
dikurang sediaan bahan baku akhir.
Tenaga
kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah
produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang harus dibayar untuk
tenaga kerja langsung. Upah untuk tenaga kerja langsung biasanya
menggunakan sistem upah per unit produk yang dihasilkan atau sistem upah
per jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya tenaga langsung yang
dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah
tenaga kerja langsung per jam. Jam kerja langsung terpakai adalah
produksi dianggarkan dikali standar jam tenaga kerja langsung.
Dengan
adanya anggaran tenaga kerja langsung dapat disiapkan kas untuk
pembayarannya, sehingga dapat memperlancar produksi.
Anggaran
tenaga kerja langsung besar kecilnya dipengaruhi oleh produk
dianggarkan, standar jam kerja langsung, dan standar tarif upah tenaga
kerja langsung.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di
pabrik, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila
ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok variabel
(variable costing) maka biaya overhead pabrik dipisahkan menjadi BOP
variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin menyusun anggaran rugi-laba
metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak perlu dipisahkan menjadi
dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran rugi-laba antara
metode penentuan harga pokok variabel dengan metode penentuan harga
pokok penuh.
Penyusunan
Anggaran Beban Penjualan
Beban
penjualan meliputi: beban komisi penjualan, beban promosi, beban
distribusi, beban penghapusan piutang usaha, beban turun harga, tetapi
tidak termasuk harga pokok barang terjual.
Beban
penghapusan piutang usaha dan beban turun harga yang termasuk beban
penjualan, karena beban tersebut terjadinya ditaksir, sudah diduga.
Penghapusan piutang usaha dan turun harga yang terjadinya tidak terduga
(insidental) tidak termasuk beban penjualan, tetapi termasuk pos luar
biasa (insidental).
Beban
penjualan merupakan beban (biaya) yang dikelompokkan menurut fungsi
organisasi, dalam hal ini beban penjualan merupakan tanggung jawab
fungsi manajer penjualan atau yang lebih luas lagi. tanggung jawab
fungsi manajer pemasaran. Beban penjualan terjadi sebagai akibat adanya
kegiatan penjualan. Beban penjualan berguna untuk meningkatkan volume
barang yang dijual.
Oleh
karena itu, bila barang yang dijual tidak meningkat, sedangkan beban
penjualan meningkat maka manajer harus bertanggung jawab mengenai
permasalahan tersebut.
Anggaran
beban administrasi dan umum merupakan salah satu unsur beban usaha.
Beban usaha terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan
umum. Oleh karena itu, beban administrasi dan umum adalah beban usaha
dikurang beban penjualan. Beban administrasi dan umum adalah beban
selain beban penjualan, selain harga pokok barang terjual, selain beban
non usaha.
Kegunaan
anggaran beban administrasi dan umum pada dasarnya untuk menunjang
kegiatan produksi dan kegiatan penjualan.
Salah
satu unsur beban administrasi dan umum adalah beban depresiasi
bangunan, beban depresiasi kendaraan dan alat keperluan kantor. Untuk
menentukan beban depresiasi ada beberapa metode yang dapat digunakan,
antara lain: metode beban tetap, metode beban berkurang, metode beban
bertambah, dan metode beban variabel.
Anggaran
beban administrasi dan umum adalah salah satu unsur anggaran
operasional. Oleh karena itu, anggaran beban administrasi dan umum
diperlukan dalam menyusun anggaran rugi-laba.
Anggaran rugi-laba yang merupakan tujuan disusunnya
anggaran operasional memerlukan anggaran keuangan, sebaliknya anggaran
keuangan memerlukan anggaran operasional. Sebagai contoh, untuk menyusun
anggaran rugi-laba (anggaran operasional) diperlukan anggaran sediaan
(anggaran keuangan), seperti anggaran sediaan bahan baku untuk menyusun
anggaran biaya bahan baku, anggaran sediaan produk jadi dan sediaan
produk dalam proses diperlukan untuk menyusun anggaran rugi-laba. Di
sisi lain untuk menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti
anggaran modal sendiri (anggaran laba di tahan) diperlukan anggaran
rugi-laba, karena rugi-laba mempengaruhi besar kecilnya modal sendiri
(anggaran keuangan). Rugi mengurangi modal sendiri, sedangkan laba
menambah modal sendiri
Anggaran
kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan
alasan mengenai perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan
kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan
arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan
atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu
organisasi.
Kas
masuk dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan utama perusahaan,
yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Salah
satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan
anggaran tentang likuiditas organisasi, dan manfaat (guna) anggaran kas
untuk mengetahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin (kewajiban
jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.
Cara penyusunan anggaran kas ada dua cara pendekatan,
yaitu (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar atau metode langsung, (2)
pendekatan akunting keuangan atau metode tak langsung (metode
rekonsialisasi).
Penyusunan Anggaran Piutang
Piutang
adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang
bersedia melunasi pada waktu yang akan datang. Piutang usaha adalah
piutang yang timbul karena menjual barang atau jasa secara kredit.
Kegunaan
piutang usaha yang utama adalah untuk meningkatkan volume barang yang
dijual agar mampu bersaing.
Faktor
yang mempengaruhi anggaran piutang antara lain: volume barang yang
dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian
potongan, pembatasan kredit, kebijakan penagihan piutang.
Langkah penyusunan anggaran piutang usaha; pertama,
mengumpulkan data realisasi dan anggaran jualan; kedua, menentukan
taksiran piutang tak tertagih (bila ada) dan syarat pembayaran; ketiga,
menghitung anggaran piutang usaha termasuk menghitung taksiran kerugian
piutang (bila ada); dan keempat, menyusun anggaran piutang
Sediaan
pada perusahaan manufaktur terdiri atas: sediaan produk jadi, sediaan
produk dalam proses, sediaan bahan baku, sediaan bahan pembantu, sediaan
suku cadang, sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya tiga macam
sediaan, yaitu sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan
sediaan bahan baku.
Sediaan
pada perusahaan dagang terdiri atas: sediaan barang dagangan, dan
sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya sediaan barang dagangan.
Cara
menentukan anggaran sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses
menggunakan (1) tingkat perputaran sediaan. Anggaran sediaan produk
jadi juga dapat dihitung dengan cara (2) membuat anggaran produk.
Anggaran
sediaan bahan baku dapat dihitung dengan tiga cara: (1) menggunakan
tingkat perputaran sediaan, dapat dengan cara (2) menentukan tingkat
kuantitas pesanan ekonomis (KPE), di samping itu juga dapat dihitung
dengan cara (3) membuat anggaran belian bahan baku.
Anggaran
sediaan barang dagangan dapat dihitung dengan tiga cara: (1) tingkat
perputaran sediaan, (2) menentukan tingkat pesanan ekonomis., dan (3)
membuat anggaran belian barang dagangan.
Cara menentukan anggaran sediaan bahan baku dengan
memb:aat anggaran belian bahan baku, dan cara menentukan anggaran
sediaan barang dagangan dengan membuat anggaran belian barang dagangan
cocok bila akunting keuangan menggunakan pencatatan metode fisik.
Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca
Utang
meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka
pendek adalah utang yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
Seperti: utang usaha, beban terutang, utang wesel, dan lain-lain. Utang
jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun,
seperti utang obligasi.
Utang
jangka pendek digunakan untuk membelanjai modal kerja (harta lancar),
sedangkan utang jangka panjang digunakan untuk membelanjai harta tak
lancar. Belanja harta lancar dan harta tak lancar ini dapat digunakan
untuk kegiatan ekspansi, yaitu memperluas kegiatan produksi dan
pemasaran untuk meraih laba yang sebesar-besarnya.
Kegiatan
ekspansi akan memperbesar utang, di samping itu juga struktur modal
mempengaruhi besar kecilnya utang, semakin besar modal sendiri semakin
besar kesempatan memperoleh utang yang besar, sebaliknya semakin kecil
modal sendiri yang dimiliki semakin kecil kemungkinan memperoleh utang
yang besar.
Modal sendiri dari suatu badan usaha strukturnya berbeda
antara badan usaha yang satu dengan badan usaha yang lain. Di Indonesia
dikenal badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer,
perseroan terbatas, dan koperasi.
Penyusunan
anggaran tetap perusahaan industri terdiri atas anggaran operasional
dan anggaran keuangan. Anggaran operasional dan anggaran keuangan
disebut anggaran induk. Anggaran tetap menggunakan metode penentuan
harga pokok penuh, sedangkan anggaran variabel menggunakan penentuan
harga pokok variabel. Anggaran tetap disusun untuk diperbandingkan
dengan realisasi laporan keuangan dihasilkan oleh akunting keuangan,
sedangkan anggaran variabel digunakan manajemen untuk perencanaan laba
jangka pendek dan pengambilan keputusan keuangan, seperti: keputusan
menerima atau menolak pesanan khusus, keputusan menaikkan harga jual
atau menaikkan volume jualan.
Dalam
anggaran tetap terdapat: anggaran jualan, anggaran produk, anggaran
biaya bahan baku dan anggaran belian bahan baku, anggaran biaya overhead
pabrik, anggaran harga pokok barang terjual, anggaran laba-rugi,
anggaran kas, dan anggaran neraca.
Dalam anggaran variabel terdapat anggaran laba-rugi
direncanakan dengan membuat anggaran titik impas, dan anggaran laba-rugi
untuk alternatif pengambilan keputusan.
Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
Perusahaan
manufaktur (industri) kegiatannya membeli barang untuk diolah menjadi
produk jadi, sedangkan perusahaan dagang kegiatannya membeli barang
untuk dijual. Dengan demikian anggaran pada perusahaan dagang lebih
sedikit daripada perusahaan industri. Penyusunan anggaran perusahaan
dagang lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran
perusahaan manufaktur, karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat
istilah bahan baku, tenaga kerja langsung overhead pabrik, produk jadi,
dan produk dalam proses. Produk jadi yang terdapat dalam perusahaan
manufaktur, dalam perusahaan dagang terdapat barang dagangan.
Seperti
halnya pada perusahaan manufaktur terdapat anggaran tetap dan anggaran
variabel, pada perusahaan dagang juga terdapat anggaran tetap dan
anggaran variabel, tetapi pada perusahaan dagang tidak menggunakan
metode penentuan harga pokok penuh untuk menyusun anggaran tetap seperti
yang terdapat pada perusahaan manufaktur. Anggaran tetap pada
perusahaan dagang meliputi anggaran jualan, anggaran belian barang
dagangan, anggaran harga pokok barang terjual, anggaran beban penjualan
dan administrasi (beban usaha), anggaran laba-rugi, anggaran kas, dan
anggaran neraca.
Begitu juga dalam hal menyusun anggaran variabel pada
perusahaan dagang tidak menggunakan metode penentuan harga variabel
seperti yang terdapat pada perusahaan manufaktur. Hal ini disebabkan
perusahaan dagang tidak berproduksi sehingga tidak menggunakan metode
penentuan harga pokok produk. Harga pokok barang terjual pada perusahaan
dagang merupakan biaya variabel, sedangkan harga pokok barang terjual
dalam perusahaan manufaktur yang menggunakan metode penentuan harga
pokok penuh bukan termasuk biaya variabel, kecuali menggunakan metode
penentuan harga pokok variabel. Anggaran variabel pada perusahaan dagang
seperti halnya pada perusahaan manufaktur dapat digunakan untuk
perencanaan laba jangka pendek dan dapat juga digunakan dalam
pengambilan keputusan, hanya saja dalam Kegiatan Belajar 2 ini tidak
diuraikan tentang anggaran variabel yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, karena pada dasarnya sama dengan perusahaan manufaktur.
Penyusunan Anggaran Perusahaan Jasa
Penyusunan Anggaran Perusahaan Jasa
Bank
seperti halnya kegiatan produksi di perusahaan atau kegiatan pembeli
barang dagangan di pasar perusahaan dagang. Kegiatan kredit di bank
seperti halnya kegiatan penjualan di perusahaan manufaktur dan
perusahaan dagang.
Kredit
di bank terdiri atas, kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit
konsumsi. Kredit modal kerja dan kredit investasi biasanya disebut
kredit produksi sebagai lawan kredit konsumsi.
Dalam
penjelasan anggaran variabel per gandaan, bunga simpanan merupakan
biaya variabel sedangkan bunga kredit dapatan (revenues).
Analisis
selisih pada perusahaan pada perubahan analisis selisih terdiri dari
atas analisis selisih kredit berupa selisih volume kredit dan analisis
selisih simpanan berupa selisih volume simpanan selisih tingkat bunga
simpanan dan selisih biaya bunga simpanan.
Pada perusahaan jasa perpakiran juga dapat dibuat analisis
titik impas seperti halnya pada perusahaan jasa, analisis titik impas
penting dalam hal persamaan jangka pendek karena dengan diketahui titik
impas dapat menyediakan barang jasa yang dijual agar tidak berada di
bawah titik impas yang mengakibatkan perusahaan merugi.
ANALISIS KEUANGAN DAN AKUNTING DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
Penggunaan Analisis Keuangan untuk Penyusunan Anggaran
Analisis
keuangan berupa rasio keuangan dan analisis masa resisi dapat digunakan
untuk menyusun anggaran.
Rasio
keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio
rentabilitas. Rasio rentabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba dengan sumber daya yang tersedia. Rasio
rentabilitas, seperti: margin laba kotor, rentabilitas ekonomis, dan
rentabilitas modal sendiri. Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar. Rasio likuiditas
seperti: rasio kas, rasio piutang, rasio cepat, rasio lancar, perputaran
sediaan, periode pengumpulan, piutang. Rasio solvabilitas adalah rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio
solvabilitas seperti rasio utang dan modal, rasio utang jangka panjang
dengan modal, struktur keuangan vertikal, dan struktur keuangan
horizontal. Untuk menyusun anggaran digunakan rasio keuangan yang ideal
menurut manajemen.
Untuk mengantisipasi keadaan masa resisi sangat penting
bagi suatu perusahaan membuat anggaran pada masa sebelum resisi dan pada
masa resisi yang kemungkinan akan terjadi.
Kerancuan dalam Akunting
Kerancuan dalam Akunting
Aktiva
tetap tidak berwujud beda artinya dengan aktiva tidak berwujud. Aktiva
tidak berwujud meliputi arti aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva
lancar tidak berwujud, serta aktiva tidak lancar lainnya yang tidak
berwujud.
Penghasilan
beda dengan pendapatan, penghasilan artinya proses memperoleh hasil,
sedangkan pendapatan artinya proses memperoleh yang didapat. Dalam
laporan laba-rugi mestinya menggunakan istilah hasilan (income) dan
dapatan (revenues), bukan penghasilan dan pendapatan, karena yang
dimaksud bukan prosesnya, tetapi hasilnya.
Biaya
(cost) dan beban (expenses) dapat beda maksudnya. Biaya dalam arti luas
meliputi harga pokok dan beban. Biaya dalam arti luas tidak dapat
digunakan dalam akunting keuangan.
Biaya pabrik beda dengan biaya produksi, biaya produksi
meliputi biaya pabrik, sedangkan biaya pabrik bagian daripada biaya
produksi.
Penganggaran
sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi sektor
publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan
tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan
fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan
pengeluaran dan perpajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan pembangunan
sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas
pemerintah terhadap publik.
Terdapat
dua pendekatan dalam menyusun anggaran sektor publik, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan Manajemen Publik Baru (MPB). Anggaran
tradisional memiliki ciri utama bersifat tambahan dan bersifat belanja
bagian. Pendekatan dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dari sistem
tradisional. Anggaran dengan pendekatan MPB terdiri dari beberapa jenis,
yaitu anggaran kinerja, anggaran berdasar nol, dan SP3. Anggaran dengan
pendekatan MPB sangat menekankan pada-konsep nilai uang dan pengawasan
atas kinerja keluaran. Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju
sistem anggaran dengan pendekatan MPB merupakan bagian penting dari
reformasi anggaran. Reformasi anggaran sektor publik dilakukan untuk
menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik dan
menekankan nilai uang. Beberapa jenis anggaran dengan pendekatan MPB,
seperti anggaran berdasar nol, SP3 dan anggaran kinerja perlu dikaji
lebih mendalam sebelum diaplikasikan, karena pada masing-masing jenis
anggaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Penerapan sistem
anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural, dan
kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
Dari
uraian tentang sistem perencanaan, pemrograman dan penganggaran (SP3)
ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan:
-
Bahwa SP3 adalah alat pembantu bagi pemimpin untuk mengambil keputusan di dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa SP3 bukanlah suatu sistem yang merencanakan atau memformulasikan sesuatu tujuan sebagaimana biasanya yang menjadi esensi pokok dari suatu perencanaan. Bagaimana kualifikasi satu tujuan misalnya tujuan pembangunan dari suatu negara, atau daerah tertentu bukanlah tanggung jawab SP3, karena hal seperti itu merupakan tanggung jawab dari pemegang kendali politik kenegaraan. Apa yang telah diformulasikan oleh para pemegang kendali politik kenegaraan, yaitu para negarawan dan politisi baik yang ada di dalam pemerintahan maupun yang ada di dalam Lembaga Legislatif yang kelak menjadi tujuan nasional, ke arah mana seluruh kebijakan ditujukan. Di sinilah letak peranan SP3, yaitu sebagai alat yang dipakai untuk merumuskan berbagai macam kegiatan yang didukung oleh sumber yang langka yang karenanya harus disusun pengalokasian penggunaannya secara nasional, berdaya guna dan berhasil guna sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh para pemegang kendali pemerintahan dan kenegaraan itu benar-benar dicapai. Sebagai suatu metode dan sebagai suatu sistem tata laksana anggaran, SP3 dapat memungkinkan pendayagunaan secara maksimal daya yang langka tersebut, melalui suatu proses perencanaan yang di dalamnya terlihat proses mencari alternatif pemecahan masalah. Apabila hal tersebut telah dapat diketahui maka selanjutnya dapat menuju kepada penyusunan langkah konkret dalam bentuk pembuatan program dan pembuatan anggaran.
-
Bahwa SP3 meletakkan tanggung jawab yang besar terhadap pemimpin untuk berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengusahakan agar aparat organisasi yang di bawah koordinasi dan kekuasaan/komandonya, tidak ada yang terlepas atau menyimpang dari sasaran yang hendak dicapai. Konsekuensinva ialah pemimpin harus merupakan pemegang inisiatif yang dominan di dalam mengarahkan pembuatan perencanaan dan pembuatan program serta kegiatan yang harus dilakukan oleh aparat secara integratif.
-
Bahwa SP3 adalah proses perencanaan anggaran yang merupakan refleksi dari pengalaman yang lalu, yang mempengaruhi anggaran yang sekarang dan kemudian proyeksi pada anggaran yang akan datang. Dalam menetapkan, berbagai macam program dan proyek di samping terikat kepada tujuan jangka pendek dan menengah serta jangka panjang juga terikat kepada kemampuan yang nyata dari hasil pelaksanaan sehingga memungkinkan perubahan atau variasi’ dari penentuan target berikutnya.
Tahap
penyusunan anggaran negara di Indonesia pada dasarnya ada empat karena
tahap pengawasan atas pelaksanaan anggaran termasuk tahap pelaksanaan
anggaran. Tahap pertama adalah tahap persiapan, yaitu tahap penyusunan
rancangan anggaran yang memerlukan jangka waktu penyusunan sekitar 6
bulan. Pada tahap pertama ini pekerjaan persiapan anggaran dilaksanakan
oleh unit khusus dalam suatu organisasi pemerintahan, di Indonesia
dilaksanakan oleh Departemen Keuangan cq. Direktorat Jenderal Anggaran
bekerja sama dengan Bappenas yang menyangkut anggaran pembangunan. Tahap
kedua, adalah tahap pengesahan yaitu tahap pengajuan rancangan anggaran
kepada DPR untuk disahkan, yang memerlukan jangka waktu sekitar 3
bulan. Pada tahap kedua ini merupakan tahap penentuan anggaran, meliputi
kegiatan analisis, evaluasi atas berbagai macam permintaan anggaran
dengan mempertimbangkan faktor penunjang dan faktor penghambat terutama
prioritas target yang hendak dicapai, selain itu disiapkan semua
memorandum (nota keuangan) yang memberikan alasan bagi penentuan
anggaran. Tahap ketiga adalah tahap pelaksanaan dan pengawasan anggaran
memerlukan waktu 12 bulan. Pada tahap ketiga ini dipersoalkan tentang
tata cara pengurusan uang anggaran dan cara pengawasannya. Tahap keempat
adalah tahap terakhir, yaitu tahap pertanggungjawaban anggaran
memerlukan waktu 6 bulan. Pada tahap keempat ini merupakan tahap
penyusunan laporan pertanggungjawaban anggaran, laporan realisasi
anggaran, Nota Perhitungan Anggaran Negara (Nota PAN) yang disertai
hasil pemeriksaan BPK. Dengan demikian satu siklus anggaran memerlukan
jangka waktu 2 7 bulan.
Anggaran Sumber dan
Belanja Negara yang sering dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sesungguhnya merupakan anggaran kas, yaitu anggaran sumber atau anggaran
pendapatan merupakan anggaran kas masuk, sedangkan anggaran belanja
merupakan anggaran kas keluar.
Sumber Buku
Penganggaran Karya M. Nafarin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar