Ya Allah,
Saya ingin Menjadi Wanita Sholahah
Ketika seseorang ingin merubah hidupnya, ingin merubah caranya
berkata, ingin merubah kepribadian dan ingin merubah bagaimana ia harus
bersikap. Ada banyak sekali hal yang membuatnya berfikir hingga ratusan
bahkan ribuan kali. Apa yang kiranya menjadi beban didalam hatinya?
Lama-lama pertanyaan seperti itu sering sekali datang dalam hati
dan diri saya sendiri. Saya yang disangka orang baik ini masih saya suka
menipu. Menipu diri sendiri, menipu hati, menipu tingkah laku, menipu
jiwa juga menipu tentang kejujuran.
Saya yang selalu berkata lebih dan melebih-lebihkan, saya yang selalu membuat orang lain menganggap diri saya baik, saya yang selalu ingin marah kepada diri saya sendiri ketika hal itu terjadi. Saya merasa saya adalah seorang cewek yang masih memiliki sikap yang sembrono. sikap yang selalu merugikan diri saya. Secara tidak langsung, saya telah membuat diri saya sendiri sebagai hal yang biasa.
Saya yang selalu berkata lebih dan melebih-lebihkan, saya yang selalu membuat orang lain menganggap diri saya baik, saya yang selalu ingin marah kepada diri saya sendiri ketika hal itu terjadi. Saya merasa saya adalah seorang cewek yang masih memiliki sikap yang sembrono. sikap yang selalu merugikan diri saya. Secara tidak langsung, saya telah membuat diri saya sendiri sebagai hal yang biasa.
Tidakkah harus begitu berharganya seorang wanita didepan siapapun?
Tidakkah seorang wanita itu harus bisa menjaga dirinya, perkataannya,
hatinya, cara berpakaiannya, tubuhnya, pikirannya. Tidakkah seorang
wanita itu harus memulai kebaikan dari dirinya sendiri? Dan mengapa
ketika saya menanyakan kepada diri saya sendiri
” Apakah kamu sudah menjaga hatimu?”
“Apakah kamu sudah menjaga perkataanmu?”
“Apakah kamu sudah menjaga dirimu?”
“Apakah kamu sudah menjaga tubuhmu?”
“Apakah kamu sudah melakukan itu semua?”
“Apakah kamu sudah menjaga perkataanmu?”
“Apakah kamu sudah menjaga dirimu?”
“Apakah kamu sudah menjaga tubuhmu?”
“Apakah kamu sudah melakukan itu semua?”
Saya hanya mendapati diri saya malu, saya malu dengan apa yang saya
tanyakan. Hati saya masih kotor, hati saya masih di penuhi dengan
niat-niat yang memalukan. Hati saya pun masih sering berprasangka yang
tidak Engkau ridhoi Ya Allah. Dan yang paling membuat saya marah adalah,
saya tidak malu dengan semua yang ada dalam hati saya, saya tidak malu
dengan apa yang sudah saya fikirkan. Kenapa saya tidak malu?
Saya juga mendapati banyak kebohongan dalam perkataan saya. Saya
mengandai-andai, membicarakan hal yang tak sopan, tak pantas dan tak
seharusnya di ucapkan oleh seorang wanita sholeha. Saya masih membiarkan
mulut saya terus berkomat-kamit sesukanya. Dimana manage kata-kata
saya, saya tidak mempunyai sesuatu yang bisa di banggakan dari kata-kata
saya. Dan lagi-lagi yang ingin membuat saya marah, saya seharusnya malu
dengan apa yang saya katakan, tapi saya tidak melakukannya. Tidakkah
benar jika diri ini sudah menjadi setengah penipu dan terlalu
memubazirkan perkataan sehingga mulut ini lupa atas pegangannya.
Tubuh ini bagai di koyak, saya berusaha menghindarkan dari hal yang
merusak, membinasakan, juga membuat hati, perkataan, juga fikiran saya
mati. Saya tak ingin melakukannya.
Ya Allah, Saya ingin menjadi wanita Sholeha, saya ingin menjaga apa
yang seharusnya seorang wanita jaga. Tidakkah engkau telah memberitahu
kepadaku, Hanya wanita baik-baik yang akan mendapatkan seorang lelaki
baik-baik. Saya ingin mencerminkan diri saya sebagaimana semestinya
seorang wanita itu berfikir, bertindak, berkata, dan berpakaian.
Cerminan hidup saya kelak adalah diri saya sendiri.
Saya ingin membuang perkataan saya yang mubadzir, cinta yang
mubadzir, ungkapan yang mubadzir, rasa yang mubadzir. Tutupkan mata saya
atas segalanya, dan biarkan hati ini merasa malu dengan apa yang telah
ia lakukan sebelumnya. Membiarkan diri sendiri dalam bahaya dunia,
membiarkan mereka-mereka berfikir bahwa saya benar-benar dengan apa yang
saya katakan, adalah kesalahan terbesar saya yang melukai hati seorang
wanita sholeha.
Tidakkah ini menjadi bukti, Manusia diciptakan dari barang yang hina,
maka pada dasarnyalah kesomongan, keangkuhan, kemarahan, egoisme, jiwa
rakus, dan rasa ingin berkuasa itu ada dalam setiapnya. Jika sayapun
harus menerimanya karena saya masih seorang manusia, bantulah hamba ya
Allah, untuk menguranginya ada dalam hati hamba.
*jakarta, September 2012 – catatan untuk sebuah kemubadziran dan
permohonan yang sungguh kuinginkan. ya
Allah, Saya ingin menjadi wanita sholehah, Sangat ingin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar