Minggu, 30 September 2012

Member Get Member Tunas Club............

SALAM  SUKSES DAN BAHAGIA TUK ANDA


Terima Kasih atas kunjungan Anda ke web ini,
Sebagai Bentuk Penghargaan kami terhadap Anda yang energik dan Mau Bekerja Keras,
Kami Tantang Anda untuk bergabung di tempat kami  sebagai :


Sebagai Koordinator Pemasaran STIE Tunas Nusantara


Dengan Kewajiban dan Hak sebagai berikut:

KEWAJIBAN :
  1. Memasarkan Program Diploma (D-3), Program Sarjana (S-1) dan Magister Manajemen (S-2) Kepada Masyarakat umum, dengan ketentuan investasi kuliah “Sampai Tamat” dengan ketentuan :

NO
PROGRAM
PRODI/
KONSENTRASI
BIAYA
LAMA STUDI
WAKTU KULIAH
1

DIPLOMA TIGA (D-3)
Akuntansi/ Keuangan
12,150,000,-
6 Semester
Senin-Kamis
07.00 – 12.00 wib
atau
17.00 – 21.00 wib
13,150,000,-
6 Semester
Jumat & Sabtu
18.30 – 21.00 wib &
07.00 -15.00 wib
2
SARJANA
(S-1)
Manajemen/
Industri
13,650,000,-
8 Semester
Senin-Kamis
07.00 – 12.00 wib
atau
17.00 – 21.00 wib
14,764,000,-
8 Semester
Jumat & Sabtu
18.30 – 21.00 wib &
07.00 -15.00 wib
3
MAGISTER MANAJEMEN (S-2)
1. MSDM
2. Keuangan
3. Pemasaran
4. Pendidikan
10,000,000,-
4 Semester
2 kali Seminggu
Malam Hari
A. Investasi kuliah tersebut diatas adalah Investasi kuliah sampai tamat (diluar biaya TA/Skripsi/Tesis dan Wisuda)
B. Pembayaran Kuliah:
1. Untuk Program D-3 dan Sarjana (S-1) pembayaran awal minimal Rp. 700.000,-dan sisanya diangsur selama 18 bulan,
2. Untuk Program Pascasarjana (S-2) pembayaran awal minimal Rp. 1,000.000,-dan sisanya diangsur selama 12 bulan
C. Jika melebihi Lama Studi yang sudah ditentukan, dikenakan biaya Rp. 750.000,- persemester.
D. Penyelenggara Program Diploma (D-3) dan Sarjana (S-1) dilaksanakan oleh STIE Tunas Nusantara.
E. Penyelenggara Program Pascasarjana (S-2) dilaksanakan atas kerjasama STIE Tunas Nusantara dengan STIE IPWIJA Jakarta.


  1. Bekerja untuk dan bertanggung jawab kepada STIE Tunas Nusantara sampai dengan tanggal  31 Oktober  2012.



HAK :

1. Memperoleh Marketing Fee sebesar Rp. 500.000,- per mahasiswa (pembayaran Proporsional) atau Dapat digunakan sebagai pengganti pembayaran kuliah 

2.  Berkesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan / seminar sebulan sekali secara Gratis.

 




Jakarta, 01 September 2012






.......................................... 
Bagian Pemasaran

Bacalah........................











M E M O R Y


Tersenyumlah.........  



 






Saya Ingin.......................

  

                        Ya Allah, 
       Saya ingin Menjadi Wanita Sholahah






Ketika seseorang ingin merubah hidupnya, ingin merubah caranya berkata, ingin merubah kepribadian dan ingin merubah bagaimana ia harus bersikap. Ada banyak sekali hal yang membuatnya berfikir hingga ratusan bahkan ribuan kali. Apa yang kiranya menjadi beban didalam hatinya?

Lama-lama pertanyaan seperti itu sering sekali datang dalam hati dan diri saya sendiri. Saya yang disangka orang baik ini masih saya suka menipu. Menipu diri sendiri, menipu hati, menipu tingkah laku, menipu jiwa juga menipu tentang kejujuran.
Saya yang selalu berkata lebih dan melebih-lebihkan, saya yang selalu membuat orang lain menganggap diri saya baik, saya yang selalu ingin marah kepada diri saya sendiri ketika hal itu terjadi. Saya merasa saya adalah seorang cewek yang masih memiliki sikap yang sembrono. sikap yang selalu merugikan diri saya. Secara tidak langsung, saya telah membuat diri saya sendiri sebagai hal yang biasa.

Tidakkah harus begitu berharganya seorang wanita didepan siapapun? Tidakkah seorang wanita itu harus bisa menjaga dirinya, perkataannya, hatinya, cara berpakaiannya, tubuhnya, pikirannya. Tidakkah seorang wanita itu harus memulai kebaikan dari dirinya sendiri? Dan mengapa ketika saya menanyakan kepada diri saya sendiri

” Apakah kamu sudah menjaga hatimu?”
“Apakah kamu sudah menjaga perkataanmu?”
“Apakah kamu sudah menjaga dirimu?”
“Apakah kamu sudah menjaga tubuhmu?”
“Apakah kamu sudah melakukan itu semua?”

Saya hanya mendapati diri saya malu, saya malu dengan apa yang saya tanyakan. Hati saya masih kotor, hati saya masih di penuhi dengan niat-niat yang memalukan. Hati saya pun masih sering berprasangka yang tidak Engkau ridhoi Ya Allah. Dan yang paling membuat saya marah adalah, saya tidak malu dengan semua yang ada dalam hati saya, saya tidak malu dengan apa yang sudah saya fikirkan. Kenapa saya tidak malu?

Saya juga mendapati banyak kebohongan dalam perkataan saya. Saya mengandai-andai, membicarakan hal yang tak sopan, tak pantas dan tak seharusnya di ucapkan oleh seorang wanita sholeha. Saya masih membiarkan mulut saya terus berkomat-kamit sesukanya. Dimana manage kata-kata saya, saya tidak mempunyai sesuatu yang bisa di banggakan dari kata-kata saya. Dan lagi-lagi yang ingin membuat saya marah, saya seharusnya malu dengan apa yang saya katakan, tapi saya tidak melakukannya. Tidakkah benar jika diri ini sudah menjadi setengah penipu dan terlalu memubazirkan perkataan sehingga mulut ini lupa atas pegangannya.

Tubuh ini bagai di koyak, saya berusaha menghindarkan dari hal yang merusak, membinasakan, juga membuat hati, perkataan, juga fikiran saya mati. Saya tak ingin melakukannya.

Ya Allah, Saya ingin menjadi  wanita Sholeha, saya ingin menjaga apa yang seharusnya seorang wanita jaga. Tidakkah engkau telah memberitahu kepadaku, Hanya wanita baik-baik yang akan mendapatkan seorang lelaki baik-baik. Saya ingin mencerminkan diri saya sebagaimana semestinya seorang wanita itu berfikir, bertindak, berkata, dan berpakaian. Cerminan hidup saya kelak adalah diri saya sendiri.

Saya ingin membuang perkataan saya yang mubadzir, cinta yang mubadzir, ungkapan yang mubadzir, rasa yang mubadzir. Tutupkan mata saya atas segalanya, dan biarkan hati ini merasa malu dengan apa yang telah ia lakukan sebelumnya. Membiarkan diri sendiri dalam bahaya dunia, membiarkan mereka-mereka berfikir bahwa saya benar-benar dengan apa yang saya katakan, adalah kesalahan terbesar saya yang melukai hati seorang wanita sholeha.

Tidakkah ini menjadi bukti, Manusia diciptakan dari barang yang hina, maka pada dasarnyalah kesomongan, keangkuhan, kemarahan, egoisme, jiwa rakus, dan rasa ingin berkuasa itu ada dalam setiapnya. Jika sayapun harus menerimanya karena saya masih seorang manusia, bantulah hamba ya Allah, untuk menguranginya ada dalam hati hamba.

*jakarta, September 2012 – catatan untuk sebuah kemubadziran dan permohonan yang sungguh kuinginkan. ya Allah, Saya ingin menjadi wanita sholehah, Sangat ingin!

Do'a Mu (Wanita Sholehah).............

Do'a mu......


Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain

Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting
Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidak sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau

Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai wanita shalehah ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi sang nahkoda kapal
Seseorang yang bisa menjadi penuntun kenakalan balita yang nakal
Seseorang yang bisa menjadi penawar bisa
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku lancang

Ya..Rabb.
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup

Aku tidak mengharap dia semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Abu Bakar,
Pun tidak setampan Ali, ataupun segagah Umar, apalagi sekaya Utsman.
Aku hanya mengharap seorang pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah bangga di akhirat

Karena aku sadar aku bukanlah
orang yang semulia Ummu Sulaim,
Atau setaqwa Aisyah, pun setabah Fatimah,
Ataupun sekaya bunda Khadijah, setegar Asma
Juga segagah Nusaibah, apalagi secantik Zainab.
Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman
yang punya cita - cinta

Ya..Rabb.
Aku juga meminta, Jadikanlah ia pelindung bagiku
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku

Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu

Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

Bunga mawar tak mekar dalam semalam, namun bisa layu dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat
Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan
Tapi awal sebuah langkah
Karenanya, jadikanlah pernikahan kami sebagai titian
Utk belajar kesabaran & ridho-Mu, ya Rabb

Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
" Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.

Amin... Ya Rabb...

Berlarilah Semampumu........


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Ciri-Ciri Istri Sholehah / 
IdamanBerlarilah tuk mengejar yang kamu inginkan..............



Wanita (istri) sholehah adalah idaman bagi setiap laki-laki. sholehah secara bahasa berarti layak dan pantas. dan Wanita (istri) sholehah adalah istri yang memiliki kepribadian layak sebagai seorang istri. kelayakan kepribadian tersebut dinilai dari sisi agama karena Islam telah memberitakan tentang ciri-ciri istri sholehah/idaman dalam banyak ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist Nabi.

Dan menjadi pribadi wanita (istri) sholehah juga diidam-idamkan oleh kebanyakan wanita, baik yang telah menjadi istri atau yang belum. karena secara naluri, setiap orang selalu berusaha menjadi lebih baik dari apa yang pernah dia raih sebelumnya.

Jika anda seorang wanita yang ingin menyempurnakan kepribadian sehingga menjadi seorang istri yang sholehah, atau seorang laki-laki yang ingin memiliki seorang istri yang sholehah. perhatikan hadist berikut :

خير النِّسَاء امْرَأَة نظرت إِلَيْهَا سرتك وَإِذا أَمَرتهَا أَطَاعَتك وَإِذا غبت عَنْهَا حفظتك فِي نَفسهَا وَمَالك

Artinya : "Sebaik-baik wanita (istri) adalah yang ketika engkau memandangnya akan membuatmu bahagia. dan jika diperintah, dia akan mentaatimu. dan jika engkau tidak bersamanya, dia akan menjagamu dalam dirinya dan menjaga apa-apa yang engkau miliki." (HR Abu Daud, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

- 3 Ciri-ciri Istri Sholehah/Idaman

1. Ketika dipandang, dia akan membuatmu bahagia, nyaman dan menentramkan jiwa.

2. Ketika engkau memerintahkannya akan sesuatu yang mubah/boleh, dia mentaatimu.

3. Ketika engkau pergi dan dia tidak bersamamu, dia akan menjaga dirinya untukmu dan juga menjaga apa-apa yang engkau miliki; harta, anak dan lain-lain.

Berlombalah untuk selalu menjadi lebih baik. memperbaiki kesalahan-kesalahan dan selalu berpikir maju. itulah pribadi seorang muslim yang hakiki.




Wanita sholehah berpegang teguh dengan Al-Qur'an yang suci
Mengikuti Sunnah Nabinya
Berjalan di kehidupan ini dengan cahaya
Bergerak menghiasi bumi dengan hati nurani

Wanita sholehah tersenyum dalam kesusahan
Melalui do'a mendapat kekuatan
Melalui istighfar menenangkan hati
Melalui sholat yang khusyu mendidik diri

Baginya sabar itu indah
Baginya susah itu tarbiyah

Dia mengharapkan keridhaan Allah
Dia sadar siapa sebenarnya dirinya
Dia sukses meraih syurgaNya
Subhanallah...

Saat belajar menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia




Bahagia Itu Sederhana  101212


Bahagia itu sederhana.
Sesederhana aku menyukai laut, sesederhana aku menyukai gunung, 
sesederhana aku menyukai mozilla, dan sesederhana aku menyayangimu.

Tanyakan....................




Mengapa saya berhijab …. ?




Jujur, saya tidak memiliki jawaban yang pasti, saya HANYA ingin pulang, kembali ke ALLAH …  yang dapat saya rasakan adalah sudah bukan waktunya lagi saya berlari lari mencari kebahagian versi dunia tentunya… yang setelah saya peroleh semuanya lalu saya merasa bahwa bukan ini, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA?

Dan saya mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama saya adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sifat romantisme saya, Jika saya ingin mendekat kepada kekasih saya maka hal pertama adalah saya harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali saya bahwa saya adalah muslim karena jilbab saya, karena jika tidak maka saya tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal saya. HANYA ini.

Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan saya … TANPA saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napas saya, tanpa saya sadari saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam didanau pengajian, saya terdampar dipadang illalang yang berisi dzikir, saya bermahkotakan Al Quran dan Hadits, saya tiba-tiba sangat mencintai tahajud, saya menjadi seperti penari dalam kalimat taubah dan hamdalah )

Dalam proses kemudian, saya mulai meninggalkan rok mini saya, berhenti memakai tanktop, bahkan blus lengan pendek apalagi celana pendek saya jauh saya tanggalkan… Lalu saya mulai berhenti mewarnai dan meluruskan rambut gelombang saya … dan entah mengapa saya merasa lebih cantik dengan membuang jauh-jauh pakaian itu, sahabat saya bilang “De, yang penting kan hati, loe tidak perlu berjilbab pun loe bisa menjadi baik“, sahabat saya tidak salah tapi untuk saya jilbab adalah sifat taat terhadap ALLAH dan sifat sosial saya dari menjaga diri saya terhadap tarikan tarikan mata mahluk
berburung  bernama laki laki, yang kadang tak mampu menutup mata saat perempuan cantik berseliweran, dan hijab ini melindungi saya, dari menjadi tangan setan sebagai alat penggoda, NO ! )

Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan?  :)

Iya, inilah saya yang tidak pernah punya jawaban mengapa saya tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena saya tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika airmata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan saya atas semua yang ALLAH titipkan kepada saya, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan saya, ketika jilbab saya menutup dada saya, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan saya kini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya saya cari kemarin …

Doakan saya kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang saya ayunkan ini … Doakan saya kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… saya ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH )

Ya ALLAH kuatkan saya, hingga saya menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan saya di mahkamah agung milik MU …

Satu.................











M E M O R Y


Tersenyumlah.........  



 




Ilmu Tajwid.....


Belajar mudah membaca Al-Qur’an, 
dengan Tajwid  


 

Pengertian Tajwid Tajwid menurut bahasa berasal dari kata image yangng berarti bagus atau membaguskan. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan.

Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf(tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf(hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Inilah yang dimaksud dengan membaca al-Qur’an dengan tartil sebagaimana firman-Nya


yang artinya : “Bacalah al-Qur’an itu dengan tartil”. 

Sedangkan arti tartil menurut Ibn Katsir adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap al-Qur’an.

Kesalahan dalam  membaca Alqur’an,  dikategorikan dalam dua macam, yaitu:

1)       AL-LAKHNU AL-JALIY (kesalahan besar/fatal).

Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an yang dapat mengubah arti dan menyalahi ‘urf qurro.  Melakukan kesalahan ini, hukumnya HARAM. Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain:
  1. Kesalahan makhroj (titik/tempat keluarnya) huruf. Kesalahan ini biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang hampir serupa, seperti: ‘a (‘ain) dibaca (hamzah), dlo dibaca dhodza dibaca datsa dibaca saha dibaca khathi dibaca ti, dan sebagainya.
  2. Salah membaca mad, yaitu yang seharusnya dibaca pendek (1 ketukan) dibaca lebih panjang (2 ketukan atau lebih) dan sebaliknya. Misalnya: Laa (aa dibaca panjang; artinya TIDAK) dibaca La (a  dibaca pendek; artinya SUNGGUH-SUNGGUH.
  3. Salah membaca harokat. Contohnya: kharokat di akhir kata benda, karena kharokat akhir kata menunjukan jabatan kata itu dalam kalimat. Contoh: yarfa’ullohu (artinya: Allah mengangkat) di baca yarfa’ulloha (artinya menjadi: dia mengangkat Allah).
2)       AL-LAKHNU AL-KHOFIY (kesalahan kecil).

Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an  yang menyalahi  ‘urf qurro namun  tidak mengubah arti. Melakukan  kesalahan ini hukumnya  makruh. Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain:  kesalahan dalam membaca dengung (idghom,  ikhfa’,  iqlaab, dll),  kesalahan (lebih/kurang panjang) dalam membaca mad,  kesalahan  menampakkan sifat huruf (seperti: hams, qolqolah, keliru membaca tahkhim/tarqiq), dan lain sebagainya. Kesalahan membaca Alqur’an, baik yang JALIY maupun yang KHOFIY, tetaplah sebuah kesalahan. Bila kesalahan itu tetap muncul,  maka bacaan Alqur’an kita tidak lagi sesuai dengan bacaan saat pertama kali Alqur’an diturunkan.  Karena itu, marilah kita belajar ilmu tajwid ini, mudah-mudahan kita terhindar dari segala kesalahan dalam membaca Alqur’an.

Ringkasan Ilmu Tajwid.................

1. HUKUM NUN MATI  

- Izh-har Halqi, yaitu pembacaan nun mati atau tanwin yang sesuai makhroj-nya (tidak di-ghunnah-kan) apabila bertemu dengan salah satu huruf izhhar.
Huruf-huruf izhhar adalah : ء ـ ة ـ ع ـ ح ـ غ ـ خ
Contoh-contoh izhhar:

مِنْ هَادٍِ ـ مِنْ عِلْمٍِ ـ عَيْنٍِ ءانِيَةٍِ ـ فَرِيْقًَا هَدَى ـ يَنْهَوْنَ ـ أَنْعَمْتَ

- Idgham, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf idgham, atau pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang di-tasydid-kan. Ketentuan ini berlaku ketika pertemuan nun mati dengan huruf idgham dalam dua kata yang terpisah. Idgham dibagi dua yaitu:
> Idgham bil ghunnah atau ma’al ghunnah (yang harus digunakan)
> Idgham bila ghunnah (yang tidak boleh digunakan)
Huruf-huruf idgham bil ghunnah : ي ـ ن ـ م ـ و
Huruf-huruf idgham bila ghunnah : ل ـ ر
Contoh-contoh idgham :

 أَنْ يَضْرِبَ ـ خَيْرًا يَرَاهُ ـ مَالاًَ لُّبَدًا ـ أن لَّمْ

Dikecualikan empat kata yang tidak boleh dibaca sesuai dengan kaidah ini, karena pertemuan nun mati dengan huruf idgham dalam satu kata. Cara membacanya harus jelas dan disebut izhhar muthlaq, yaitu:

الدُّنْيَا ـ بُنْيَانْ ـ قِنْوَانْ ـ صِنْوَانْ

- Iqlab, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba’ yang berubah menjadi mim dan disertai dengan ghunnah.

Contoh-contoh iqlab: أَن بُوْرِكَ ـ يَنْبُوْعً ـ سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ

- Ikhfa’ Haqiqi, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa’ memiliki sifat antara izhhar dan idgham dengan disertai ghunnah. Huruf-huruf ikhfa’ berjumlah 15, yaitu:

ص ـ ذ ـ ث ـ ك ـ ج ـ ش ـ ق ـ س ـ د ـ ط ـ ز ـ ف ـ ت ـ ض ـ ظ
 
Contoh ikhfa’ haqiqi: مِنْ صِيَامٍِ ـ فَانْصُرْنَا ـ مَاءًَ ثَجَّاجًا ـ قَوْلاًَ سَدِيْدًا


2. HUKUM MIM MATI

- Ikhfa’ Syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba’. Cara pengucapannya mim tampak samar (bibir tanpa ditekan kuat) disertai dengan ghunnah. Contoh: تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍِ

- Idgham Mitslain, atau idgham mimi yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim. Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah.
Contoh: إنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ

- Izh-har Syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan selain huruf mim dan ba’. Cara pengucapannya adalah mim harus dibaca jelas, harus tampak jelas tanpa ghunnah, terutama ketika bertemu dengan fa’ dan waw. Sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh makhroj fa’ dan waw walaupun makhrojnya berdekatan/sama.
Contoh: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ـ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ


3. HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID

Setiap mim dan nun yang bertasydid wajib dighunnahkan. Ketika membaca mim yang bertasydid cara membacanya bibir harus merapat dengan sempurna, dan ketika membaca nun yang bertasydid ujung lidah harus menempel pada makhroj nun dengan sempurna/kuat. Contoh:
عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ ـ فَأُمُّهُ هَاوِيَةًَ ـ يَـأَيُّهَاالْمُزَّمِّلْ


4. HUKUM LAM TA’RIF (ALIF LAM)

Berdasarkan cara pembacaannya ini, alif lam dibagi menjadi dua macam :

- Alif Lam Qamariyah, yakni alif lam harus dibaca jelas ketika menghadapi huruf-huruf berikut: ء ـ ب ـ غ ـ ح ـ ج ـ ك ـ و ـ خ ـ ف ـ ع ـ ق ـ ي ـ م ـ ه

Contoh : الْخَالِقُ ـ الْعِلْمُ ـ الْقَادِرُ ـ الْمَرْجَانْ ـ الْجَنَّةُ

- Alif Lam Syamsiyah, yakni alif lam harus dibaca idgham (masuk ke dalam huruf berikutnya) apabila bertemu dengan huruf-huruf berikut:

ط ـ ث ـ ص ـ ر ـ ت ـ ض ـ ذ ـ ن ـ د ـ س ـ ظ ـ ز ـ ش ـ ل
 
Contoh: النُّوْرُ ـ الدِّيْنُ ـ الصَّلاَةُ ـ اللَّيْلُ


5. HUKUM MAD
Mad adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu :
- و (waw sukun) yang huruf sebelumnya berharokat dhommah.
- ي (ya’ sukun) yang huruf sebelumnya berharokat kasrah.
- ا (alif) yang huruf sebelumnya berharakat fat-hah. Contoh: نُوحِيـهَـا

Mad secara umum terbagi menjadi dua, yaitu Mad Ashli dan Mad Far’i.
I. Adapun pembagian mad Ashli adalah sebagai berikut:

a. Mad Thabi’i, yaitu mad yang tidak terpengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun, tetapi didalamnya ada salah satu huruf mad yang tiga; alif, ya’, waw. Contoh: إِيَّاكَ – يَدْخُلُوْنَ – فِيْ جِيْدِهَا

b. Mad Badal, yaitu apabila terdapat hamzah bertemu dengan mad. Panjangnya 2 harakat.
Contoh: أُوْتِيَ – ءَادَمَ – إِيْمَانٌُ – اِيْتُوْنِيْ

c. Mad ‘Iwadh, yaitu berhenti pada huruf yang bertanwin fat-hah. Panjangnya


2 harakat. Catatan:
Huruf Hamzah yang bertanwin fat-hah terkadang disudahi dengan alif, atau terkadang didahului alif, cara membaca tetap sama 2 harakat. Dan pengecualian berhenti pada Ta’ Marbuthah yang bertanwin fat-hah cara membacanya ta’ harus mati dan berubah menjadi Ha’.
Contoh: عَلِيْمًا حَكِيْمًا – غَفُوْرًا رَحِيْمًا – لَيْسُوْا سَوَاءًَ – جُزْءًَا

d. Mad Tamkin, yaitu apabila terdapat ya’ bertasydid bertemu dengan ya’ sukun. Panjangnya 2 harakat.
Contoh: وَإِذَا حُيِّيْتُمْ – فِيْ الأُمِّيِّيْنَ

e. Mad Shilah Qashirah, yaitu apabila terdapat ha’ dhamir (bunyi hu atau hi) bertemu dengan selain
hamzah. Panjangnya 2 harakat.
Contoh: وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ – لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ

Keterangan:
- Ha’ dhamir tidak dibaca panjang 2 harakat apabila salah satu huruf sesudah atau sebelumnya mati. Kecuali ayat 69 didalam surah Al-Furqan, yaitu:
وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً maka ha’ dibaca panjang 2 harakat walaupun sebelumnya didahului huruf mati. Mad ini disebut Mad Al-Mubalaghah.
- Selain ha’ dhamir tidak dibaca panjang.
Contoh: لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفعا


II. Adapun pembagian mad Far’i adalah sebagai berikut:

- Mad Far’i yang bertemu dengan hamzah ada 3 macam:

a. Mad Wajib Muttashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Panjangnya 4 harakat ketika washal, sedangkan dalam keadaan waqaf boleh dibaca 4, 5 atau 6 harakat.
Contoh: إِذَا جَاءَ نَصْرُ اﷲ – مَنْ يَعْمَلْ سُوءاًَ…

b. Mad Ja’iz Munfashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat.
Contoh: اﷲ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا – فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍِ

c. Mad Shilah Thawilah, yaitu apabila terdapat ha’ dhamir bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat.
Contoh: أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ – يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

- Mad Far’i yang bertemu dengan Sukun atau Tasydid ada 5 macam:

a. Mad Farqi, yaitu mad badal sesudahnya berupa huruf yang bertasydid. Panjang 6 harakat. Mad ini hanya terjadi pada 2 kalimat dan terdapat di dalam tiga surat, yakni surat Al-An’am : 143-144, Yunus : 59 dan An-Naml : 59.
Lafazhnya: قُلْ ء الذَّكَرَيْنِ – ء اﷲ خَيْرٌ

b. Mad Lazim Kilmiy Mutsaqqal, yaitu apabila huruf atau bacaan mad sesudahnya berupa huruf yang bertasydid. Panjangnya 6 harakat.
Contoh: مِنْ دَابَّةٍ – حَـاجَّ – تَحَـاضُّوْنَ

c. Mad Lazim Kilmiy Mukhoffaf, yaitu mad badal sesudahnya terdapat huruf sukun. Panjangnya 6 harakat, dan mad ini hanya terdapat pada surat Yunus: 51 dan 91. Contoh: ءالـٰنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ

d. Mad Lazim Harfiy Mutsaqqal, yaitu mad yang terjadi pada huruf Muqaththa’ah yang terdapat di sebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya, dibaca panjang 6 harakat dan diidghamkan. Contoh: الـم = أَلِفْ لاَمْ مِيْم – طسم = طاَ سِيْن مِيْم

e. Mad Lazim Harfiy Mukhaffaf, yaitu mad yang terjadi pada huruf Muqaththa’ah yang terdapat disebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya, dibaca panjang 6 harakat, tetapi tanpa diidghamkan. Contoh: ق = قَافْ – عسق = عَيْنْ سِيْنْ قَافْ

- Mad Far’i karena waqaf, ada 2 macam:

a. Mad ‘Aridh Lissukun, yaitu apabila mad thabi’i jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat.
Contoh: إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ – الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

b. Mad Liin, yaitu apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya berupa waw sukun atau ya’ sukun yang didahului oleh huruf berharakat fat-hah. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat.
Contoh: خَوْف – الصَّيْف – البَيْت – عَلَيْهِ – مَثَلُ السَّوْءِ

6. AT-TAFKHIM DAN AT-TARQIQ
Tafkhim berarti menebalkan suara huruf, sedangkan Tarqiq adalah menipiskannya. Tafkhim dan Tarqiq terdapat pada 3 hal :

a. Lafazh Jalalah, yaitu lafazh Allah. Al Jalalah maknanya adalah kebesaran atau keagungan. Cara membacanya ada dua macam, yaitu tafkhim dan tarqiq.
Lafazh Jalalah dibaca tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut:
- Berada di awal susunan kalimat atau disebut Mubtada’ (Istilah tata bahasa Arab). Contoh: اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
- Apabila Lafazh Jalalah berada setelah huruf berharakat fat-hah.
Contoh: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
- Apabila Lafazh Jalalah berada setelah huruf berharakat dhammah.
Contoh: نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ
Sedangkan dibaca Tarqiq apabila sebelum lafazh Jalalah huruf berharakat kasroh. Contoh: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

b. Huruf-huruf Isti’la ( خ – ص – ض – غ – ط – ق – ظ )
Semua huruf isti’la harus dibaca tafkhim, dengan dua tingkatan. Pertama, tingkatan tafkhim yang kuat, yakni ketika sedang berharakat fat-hah atau dhammah. Kedua, adalah tingkatan tafkhim yang lebih ringan, yakni ketika berharakat kasrah atau ketika sukun dengan huruf sebelumnya berharakat kasrah. Juga harus dibaca tafkhim apabila nun mati atau tanwin (hukum ikhfa’ haqiqi) bertemu dengan huruf isti’la, kecuali apabila bertemu dengan huruf ghain dan kha’. Sebaliknya, seluruh huruf istifal (huruf-huruf selain huruf isti’la) harus dibaca tarqiq, kecuali ra’ dan lam pada lafazh jalalah.

c. Huruf Ra’, dibacanya tafkhim apabila:
- Ketika berharakat fat-hah.
- Ketika berharakat dhammah.
- Ra’ sukun sebelumnya berharakat fat-hah.
- Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat dhammah.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat fat-hah.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat dhamaah.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya alif.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya waw.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf yang mati, dan didahului huruf
fat-hah atau dhammah.
- Ra’ sukun sebelumnya hamzah washal.
- Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la
tidak berharakat kasrah serta berada dalam satu kalimat.

Sedangkan huruf Ra’ dibaca tarqiq apabila keadaannya sebagai berikut:
- Ra’ berharakat kasrah.
- Ra’ sukun sebelumnya berharakat kasrah dan sesudahnya bukan huruf isti’-
la, atau bertemu huruf isti’la namun dalam kata yang terpisah.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf kasrah atau ya’ sukun.
- Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya bukan huruf isti’la dan sebelumnya di
dahului oleh kasrah.

Kemudian Ra’ yang boleh dibaca tafkhim atau tarqiq:
- Ra’ sukun sebelum berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la berhara-
kat kasrah.
- Ra’ sukun karena waqaf, sebelumnya huruf isti’la sukun yang diawali de-
ngan huruf berharakat kasrah.
- Ra’ sukun karena waqaf dan setelahnya terdapat ya’ terbuang.


7. IDGHAM
Idgham artinya memasukkan atau melebur huruf. Idgham dibagi 3 yaitu:

a. Idgham Mutamatsilain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya.
Contoh: اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَر – وَقَد دَّخَلُوْا – يُدْرِكـكُّمُ الْمَوْتُ

b. Idgham Mutajanisain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang sama makhrajnya, namun sifatnya berlainan. Yaitu pada makhraj huruf:
(ط-د-ت) – (ظ-ذ-ث) – (م-ب)
Contoh: قَـد تَّبَيَّـنَ dibaca langsung masuk ke huruf ta’
ارْكَب مَّعَنَـا dibaca langsung masuk ke huruf mim

c. Idgham Mutaqaribain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang ham-pir sama makhraj dan sifatnya. Yaitu pada huruf ق – ك dan ل – ر .
Contoh: أَلَمْ نَخْلُقـّكُمْ dibaca tanpa meng-qalqalah-kan qaf
وَقُل رَّبِّ dibaca tanpa menampakkan lam


8. TANDA-TANDA WAQAF (BERHENTI)
- م yaitu tanda waqaf yang menunjukkan penekanan untuk berhenti.
- لا yaitu tanda waqaf yang menunjukkan dilarang berhenti secara total (tidak melanjutkan membaca lagi), jika sekedar mengambil nafas dibolehkan.
- صلى yaitu tanda waqaf boleh berhenti, namun washal lebih utama.
- ج yaitu tanda waqaf yang menunjukkan waqaf atau washal sama saja.
- قلى yaitu tanda waqaf yang menunjukkan lebih baik berhenti.
- yaitu tanda waqaf agar berhenti pada salah satu kata.


9. ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QUR’AN

a. Sajdah. Pada ayat-ayat sajdah disunahkan melakukan sujud tilawah. Sujud ini dilakukan di dalam atau diluar shalat, disunahkan pula bagi yang membaca dan yang mendengarkannya. Hanya saja ketika didalam shalat, sujud atau tidaknya tergantung pada imam. Jika imam sujud, makmum harus mengikuti, dan begitu pula sebaliknya. Ayat Sajdah terdapat dalam surat: 7:206, 13:15, 16:50, 17:109, 19:58, 22:18, 22:77, 25:60, 27:26, 32:15, 38:24, 41:37, 53:62, 84:21, 96:19.

b. Saktah ( س ) yaitu berhenti sejenak tanpa bernafas. Ada didalam surat: 18:1-2, 36:52, 75:27, 83:14. Contoh: كَلاَّ بَلْ رَانَ

c. Isymam, yaitu menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Isymam hanya ada di surat Yusuf ayat 11, pada lafazh لاَ تَأْمَنَّا

d. Imalah, artinya pembacaan fat-hah yang miring ke kasrah. Imalah ada di dalam surat Hud ayat 41, pada lafazh بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا dibaca “MAJREHA”.

e. Tas-hil, artinya membaca hamzah yang kedua dengan suara yang ringan atau samar. Tas-hil dibaca dengan suara antara hamzah dan alif. Terdapat di dalam surat Fushshilat ayat 44, pada lafazh أَأَعْجَمْيٌّ hamzah yang kedua terdengar seperti ha’.

f. Nun Al-Wiqayah, yaitu nun yang harus dibaca kasrah ketika tanwin bertemu hamzah washal, agar tanwin tetap terjaga.
Contoh: نُوْحٌ ابْنَهُ – جَمِيْعًا الَّذِيْ

g. Ash-Shifrul Mustadir, yaitu berupa tanda (O) di atas huruf mad yang menunjukkan bahwa mad tersebut tidak dibaca panjang, baik ketika washal maupun waqaf (bentuknya bulatan sempurna, dan biasanya terdapat di mushaf-mushaf timur tengah).
Contoh: لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُواْ

h. Ash-Shifrul Mustathilul Qa’im, yaitu berupa bulatan lonjong tegak (0) biasanya diletakkan di atas mad. Mad tersebut tidak dibaca panjang ketika washal, namun dibaca panjang ketika waqaf.
Contoh: أَنَاْ خَيرٌ – لَكِنَّاْ

i. Naql, yaitu memindahkan harakat hamzah pada huruf sebelumnya.
Contoh: ﺑﺌﺲَ الاِسْمُ dibaca ﺑﺌﺴَلِسْمُ











(Diringkas seperlunya dari buku “Pedoman Daurah Al-Qur’an – Kajian Ilmu Tajwid” oleh Abdul Aziz Abdur Rauf. Al-Hafizh, Lc. Dan buku “Ilmu Tajwid Plus” oleh Moh. Wahyudi.)




Kamis, 27 September 2012

Jangan Seperti ini.........................



Belajar Melupakan Mu............



Ijinkan aku belajar melupakanmu. Aku yakin, kau pasti menginginkan aku mempelajari itu. Namun aku ragu, benarkah tidak ada setitik cinta pun di hatimu terhadapku. Setelah semua kenangan yang kita ciptakan. Setelah semua memoriku terisi oleh namamu.

Maafkan aku jika membuatmu tersakiti. Katakan saja jika memang iya, karena aku bukan orang yang mampu mengerti letak dimana salahku.
Mengapa hanya diam. Mengapa hanya mengacuhkan. Atau memang begitu caramu untuk mencampakkan?

Aku sadar. Mungkin dalam perjalanan panjang kita pun engkau telah tersadar. Aku tak pantas untukmu. Aku hanyalah serpihan debu yang tak berarti, sedangkan engkau laksana puteri bagiku. Jujur, aku selama ini tersilau.

Apa hanya cukup dengan maaf? Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakan.

Jujur, jalan pikiranmu tak pernah kumengerti. Baru semalam engkau berkata suka, paginya kau campakkan aku dalam kesepian.
Sekarang, ijinkanlah aku belajar melupakan. Melupakan semua kenangan yang ada dalam memori ini. Melupakan semua tawamu, melupakan semua kebaikanmu, melupakan semua tatapan itu. Ijinkanlah aku buyar dalam hitam pekat tak bermasa yang kan selalu abadi.

Dulu, kau menarikku dari kesepian. Engkau ibarat cahayaku dalam kegelapan. Sekarang, setelah takdir kita selesai, aku kan kembali berada dalam gelapku tanpa cahayamu.

Aku heran, kemana dulu ucapan-ucapan mu tentang “telah kutemukan kekasih sejatiku.” Aku ingin mendengarkannya untuk terakhir. Lalu menutupnya dalam peti yang tak akan pernah kubuka lagi.

Haruskah aku menjadi paranoid dalam cinta? Belajar dari kisah bahwa cinta hanya ada untuk menyakiti. Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku tak tersakiti?

Sumpah sayang, aku tak pernah menginginkan itu. Cukuplah aku yang berlinang air mata, tetapi jangan engkau. Kubiarkan engkau datang dan pergi sesukamu, namun jangan larang aku untuk terus menunggumu. Karena aku adalah lelaki matahari.

Tahukah kamu apa itu lelaki matahari? Sudahkah aku menceritakan kepadamu? Nanti, tunggulah nanti aku akan menceritakannya. Tunggulah saat itu agar engkau mengerti.

Di sini, aku terus menunggumu…
Menunggu sembari aku meringkuk dalam sepi. Sembari mengucapkan doa agar engkau bahagia. Tak perlu engkau mengeja lagi perasaan hatiku dan meminta maaf karena telah menyakitiku. Sebelum kau berkata itu, aku telah memaafkanmu.

Bahkan temanku heran melihatku betapa aku mencintaimu. Bahkan dia berkata, “Ben, sebenarnya apa lagi sih yang loe harapin dari dia? Hidup loe masih panjang Ben… masih banyak yang harus loe pikirkan. Bukan cuma dia!
Kejarlah mimpimu sayangku. Aku akan selalu mendukungmu, bahkan jika kelak engkau ingin meruntuhkan langit yang menaungi kita, aku juga akan turut berperang bersamamu.

Bahkan jika suatu hari engkau telah berhasil memilih pria yang akan berdiri di sampingmu. Bahkan jika pria itu bukan aku, aku tetap akan selalu mendukungmu selama cinta ini masih di dalam hati.

Jujur, aku ingin tak lagi mengganggumu. Aku sudah berusaha, tetapi selaksa rindu menyerangku. Maafkan aku yang terlalu mencintaimu. Maafkan aku yang tak sanggup menahan serangan itu. Tetapi sayangku, aku akan belajar. Aku akan belajar bagaimana cara agar aku tak mengganggumu lagi.

Maka, ijinkan lah aku melupakanmu. Ijinkan aku belajar melupakan semua kenangan tentang kita. Melupakan semua kisah yang terjadi.
Saat aku menulis tulisan ini, aku masih sangat mencintaimu walau ku tahu engkau tak lagi mencintaiku. Bukankah engkau pernah begitu arogan dan emosi saat kukatakan “sayang” dan engkau menjawab, “Beni, kita bertemankan. Sudahlah, jangan pernah berbicara itu lagi.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku. Maafkan aku untuk semua salahku dan ijinkanlah aku belajar melupakanmu.

Andaikan aku boleh memilih, aku ingin kita tetap bersama. Tetapi sudahlah, aku rasa engkau tak akan mau. Ada banyak pria di sekelilingmu. Ada banyak pria yang lebih pantas untukmu daripada aku.

Sayangku, semoga engkau bahagia. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu.





Huff… belajar melupakan. Semoga ini mudah…



Ternyata .............Sulit...................

Katanya "Kisah" ............................











M E M O R Y


Tersenyumlah.........  



 



be a nice man for bunda ........












M E M O R Y


Tersenyumlah.........  



 






jadilah 


RIZAL RAHMAWAN 


 yg selalu jagain dan bahagiain bunda


be a nice man for bunda


INSYA ALLAH




Yakinlah......................



By. The Request of the Mother


27 September 2012

Selasa, 25 September 2012

Renungkan lah..............................

  Renungkan Dalam Hati
"Kegagalan ialah satu-satunya yang dapat diraih tanpa pengerahan tenaga sedikit pun."

"Hari yang mendatang tidak akan memberikan sebarang makna jika kegagalan semalam tidak dijadikan teladan."

"Sekiranya seorang manusia dipanggil sebagai seorang penyapu sampah, dia harus menyapu sama sepertimana Michelangelo melukis atau Beethoven memainkan muziknya, ataupun Shakespeare menulis puisinya. Dia harus menyapu dengan begitu baik sekali sehingga semua yang terdapat di syurga dan dunia akan berhenti dan berkata disinilah tempat tinggal seorang penyapu sampah yang paling hebat, yang telah melakukan kerjanya dengan baik sekali."

Nilai hidup harus diukur dengan garis yang lebih mulia, iaitu kerja dan bukannya usia." ~ Richard Brinsley Sheridan

"Orang yang cekal dan mempunyai keyakinan diri yang tinggi, tidak pernah merasa terancam dengan perkataan atau perbuatan yang remeh dan tidak disengajakan. Sebaliknya mereka akan menumpukan perhatian ke arah mencapai matlamatnya."

"Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok."

"Setiap manusia adalah arkitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namun selepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahawa dia tidak menyukai apa yang telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencuba untuk menukar dirinya sendiri."

"Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita."

"Sesiapa yang tidak pernah merasai kepahitan tidak akan mengenal kemanisan......... "

Dunia ini umpama lautan yang luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya..andai muatan kita adalah iman,dan layarnya takwa,nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini."

Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami atau isteri anda,
Fikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Perhatian Mu......................











M E M O R Y


Tersenyumlah.........  



 




Surat Tuk Bunda......................



Ayah Tak Ingin Angkuh



Bunda, sungguh aku tidak ingin angkuh dalam mencintaimu. Berpikir ribuan tahun masa aku mulai mengerti aku memang bukan yang terbaik untukmu. bunda, aku tidak ingin angkuh dalam cinta ini.

Dulu, aku ingin sekali me-monopoli-mu. Menjadikanmu bagian dari hidupku, membuatmu menyatu bersamaku. Aku ingin darahmu mengalir dalam nadiku dan darahku menjadi serta darahmu. Aku ingin nafasmu menghembus dari dua lubang hidungku dan nafasku memenuhi paru-parumu. Aku ingin kau menjadi aku dan aku adalah engkau. Aku ingin kita bagai satu jiwa yang terpisah oleh badan dan pikiran. Aku ingin engkau menutupi kekuranganku dan aku menjadi sisi positif bagimu. Sungguh Bunda, aku ingin bersatu denganmu membangun masa depan dari tangan dingin kita berdua, membangun sebuah kehidupan yang didasari oleh cinta, membuah sebuah Mahakarya agung yang tiada duanya, sebuah kolosal kehidupan yang dibangun atas dasar cinta. Sungguh  Bunda aku menginginkan itu.
Dulu Bunda, itu dulu. Namun hingga saat ini aku masih ingin tetap menginginkan itu, karena aku mencintaimu. Namun bunda sekarang aku mulai memahami apa makna kesabaran, apa arti bahwa cinta adalah sebuah pengorbanan. Bunda, aku belajar untuk tidak angkuh dalam memandang cinta.
Bunda, aku belajar tentang rasa sakit mendendam saat sebuah janji terlupakan. Bunda, aku belajar sebuah kelapangan dada saat hati berbicara kau tidak pernah menginginkan aku lebih. Aku juga belajar sesuatu Bunda tentang apa yang disebut air mata lelaki yang jatuh tanpa isakan dari luka hati yang amat sangat dalam. Sungguh Bunda, kau adalah Guruku, kau mengajarkan sebuah cinta suci bagiku di dunia ini, sebuah cinta yang menuntut pengorbanan, sebuah cinta yang tersangkut diujung lidah untuk ditahan, sebuah cinta yang membuat aku tidak pernah mampu tidur nyenyak, sebuah cinta yang jika dia nyata maka lebih berkobar dari api neraka terpanas sekalipun. Puteri, cinta itu membakar. Sumpah.

Puteri, tahukah engkau saat aku melewati lorong-lorong kampusku aku merasa ada jiwamu di sana. Saat aku berjalan, dalam tiap kaca-kaca jendela aku merasa ada matamu di sana dan itu membuatku tertunduk kaku. Saat melewati lorong-lorong aku merasa bahwa ada engkau di tiap sudut lorong hingga membuatku mempercepat langkah kaki ini. Bunda terkadang aku ingin bertanya “Pernahkah engkau merasa seperti yang aku rasakan ini?”

Bunda, jujur cinta membuatku belajar akan satu hal. Cinta membuatku harus bertoleransi terhadap dirimu, dia membuatku yang awal angkuh menjadi tidak angkuh. Puteri, sungguh aku amat sangat tidak sempurna. Bunda engkau putih, cantik, pintar, dan bersahaja sedangkan aku Cuma sok cakep, sok pintar, dan sok bersahaja. Aku ini tidak seperti yang terlihat. Aku hanyalah makhluk lemah dan tak memiliki kekuatan dan tekad baja, aku ini pengecut Bunda Aku pengecut.

Saat kau menyebut nama lelaki lain, sungguh puteri aku merasa bahwa engkau mencintai dia. Sungguh mereka berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan perhatianmu, mereka sungguh angkuh dan aku bisa mengerti berasal darimana keangkuhan itu. Aku pernah seperti itu puteri, dan aku selalu mendorongmu untuk memberikan mereka perhatian lebih. Saat seorang lelaki memintamu menjadi kekasihnya, aku juga menyatakan “Jadilah kekasihnya” karena aku merasa aku terlalu sederhana dibandingkan dia. Sungguh memang aku benar-benar cemburu, namun kebahagiaanmu itu yang kuutamakan. Bahkan jika ada seseorang yang meminta untuk melamarmu, aku siap puteri untuk menjadi mak comblangnya asal lelaki itu cukup syarat untuk menjadi pembelaimu. Aku tidak ingin angkuh puteri dalam mencintaimu.

Pernahkah engkau sadar hal itu puteri? Mungkin engkau mengira bahwa aku melakukan itu karena aku memang tidak pernah memiliki hati terhadapmu, namun itu salah. Aku melakukan itu karena aku amat sangat mencintamu puteri. Teramat sangat.

Bunda, ketidak-angkuhan membuatku mengerti bahwa aku harus menjadi pilihan terakhirmu, karena di dunia ini ada banyak yang lebih pantas untukmu daripada seorang aku. Puteri, aku sungguh pathetic ya? Asal demimu aku rela.

Sungguh Bunda, cinta itu amat sangat membakar. Aku berharap engkau tidak akan pernah terbakar oleh cinta yang seperti ini, jangan pernah. Dan kalaupun engkau terbakar oleh cinta ini, entah mengapa dengan angkuh aku ingin engkau terbakar karenaku dan olehku. Puteri, aku menjadi semakin tidak mengerti aku.

Bunda, aku tidak ingin angkuh dalam mencintaimu. Jika suatu hari engkau bertemu seorang pria yang pantas untukmu, datanglah kepadaku. Aku akan selalu mensupportmu. Aku tidak ingin angkuh puteri, karena aku tahu aku bukanlah yang paling sempurna, aku bukan yang terbaik.


Bunda… sungguh aku mencintaimu. Amat sangat. 
Cinta yang amat sangat membakar.

bunda… cukup aku yang terbakar, jangan engkau. 
Dan jika terbakar, jangan pernah menyesal.

Ayah Yang Tidak Ingin Angkuh.

Ayah  Yang Sedang Terbakar.

Hanya Khayalan................

Hanya Khayalan...................





Pernahkah engkau begitu bergembira dengan sesuatu, yang sederhana saja. Yang membuatmu tak berhenti tersenyum. Yang membuatmu bahagia seolah bunga-bunga bermekaran di sampingmu.

Ada banyak hal yang bisa membuatku seperti itu. Salah satunya adalah di suatu hari yang basah.
Di luar hujan, tiba-tiba aku dapati sederet tulisan yang membuatku tertegun dan kemudian bahagia seketika.

Seseorang menuliskan sebuah kata-kata sederhana yang membuatku sedikit tersanjung. Membuatku senang dan membuatku entahlah. Ada banyak rasa saat itu. Lalu, aku akan mengingat setiap tulisan  yang pernah dia torehkan sebelum-sebelumnya. Dan tiba-tiba, sebuah harapan menyeruak. Asa yang pernah aku kuburkan sedemikian dalam setiap aku mulai cemas dan takut akan timbulnya harapan itu.

Aku biarkan diriku bahagia sesaat. Menikmati manisnya untaian kata itu, membacanya berulang-ulang seolah aku remaja yang sedang dimabuk cinta. Seolah aku menerima surat cinta pernyataan dari orang yang kusayang.

Aku ingin sekali ‘merekam’ momen itu hingga aku bisa menulis kalimat demi kalimat dalam sebuah novel yang sedang kususun. Hingga aku benar-benar bisa menjiwai si tokoh yang sedang dimabuk kebahagiaan.
Tapi, ternyata itu tak berlangsung lama. Logikaku tersentak. Itu hanya sebuah imaji dan khayalan yang aku buat. Itu hanya deretan tulisan sangat biasa dari seorang yang juga biasa, walau orang itu pernah hadir dalam sebuah harapan kala waktu memberinya beberapa saat silam.

Tapi nyatanya, itu juga semu dan tak berujung apa-apa. Tak elak apa yang aku hubung-hubungkan justru akan menyiksa kepingan hati yang pernah aku rekatkan. Yang lemnya kadang renggang dan perasaan sakit hati menelusup begitu saja.

Kusadari itu lewat rangkaian kata dalam tulisan yang ia buat. Sesuatu yang biasa, sapaan yang juga sangat bisa, dan berlaku untuk siapa saja.
Walau ada sedikit ketidakrelaan hati yang menyatakan bahwa itu lain, itu luar biasa, itu adalah pertanda darinya, aku segera mengelak dengan ketakutan yang kumiliki, ketakutan yang didasari oleh logika, ketakutan akan hadirnya harapan yang kuyakini akan pupus sebentar lagi dan akan lebih menyakitkan nantinya.

Sudahlah.

Sudahlah

Sudahlah

Yah, sudah…

Kalau memang ada saatnya dan jalannya pada tempat yang sama dengan yang kutuju, hadirnya tak hanya basa-basi sebuah tulisan, hadirnya tentu dengan pernyataan yang jelas, bukan sesuatu yang kutafsirkan sebagai tanda-tanda, tapi nyatanya imaji belaka.

Aah, paling tidak aku masih “merekam” wajah bahagia itu dalam ingatanku, wajah yang berbeda ketika aku mulai mengetikkan tulisan ini.


Hmm :)

Indahnya ...........................

                                                   Indahnya kerinduan


Sungguh akan ada waktunya….
Saat segala sesuatunya benar-benar siap
Menurut-Nya… 

Lalu, kapan masa itu jangan kautanyakan lagi dalam perih… hingga kau kemudian lupa atas segala nikmat.
Pandanglah sekelilingmu, semoga kian membuatmu mampu bersyukur…
Nikmati yang kaurasakan, tidak dalam tangis, tapi juga dalam tawa dan bahagia…

Lalu, pejamkan matamu…
Bayangkan…
Begitu melimpahnya… yang telah Dia beri.
Betapa banyak karunia itu.

Beribu kesempatan dan kekuatan.
Gapaian cita dan mimpi yang terwujud…
Kasih berjuta manusia yang tak boleh kaulupakan…

Seketika, kau menoleh kepadaku…
Seolah ingin bertanya, tapi bibirmu kelu dan kau kembali diam…
Menatap kehampaan kini berubah menjadi lautan nan luas….

Mimpimu
Cita-citamu,
Harapan-harapan itu…
Terpajang jelas dalam ingatanmu…
Tangismu tak terdengar, tapi aku tahu kau menangis…
Air matamu menyatu dengan air laut itu…
Kau berlari dan berteriak,
melompat…
Tidak lagi dengan kemarahan..

Dan ketika kau menoleh kepadaku, kudapati senyum itu…
Uluran tanganmu mengajakku berlari bersama, menembus ombak, menghalau deburannya… dan kemudian sama-sama menepi dalam kerinduan yang lebih indah.