Mengapa...
mengapa hal ini
terjadi pada saya
mengapa dunia terasa tidak adil
mengapa susah
untuk ku gapai
mengapa segalanya tidak seperti yang ku harapkan
mengapa begini
mengapa begitu
itulah pertanyaan2 yang menghinggapi jiwa yang
resah,
bukankah begitu?
Tidak ada asap kalau
tidak ada api, tidak akan terjadi resah, kalau tidak ada masalah
Tidak akan terjadi gundah, kalau kita tidak
gelisah
Tidak akan
terjadi gelisah, kalau kita ikhlas dan pasrah
bukankah begitu? (dewi tri)
Nah
untuk lebih jelasnya kita lihat yuk selain memang banyak masalah, tapi
kenapa si hati kita selalu resah?
1. Banyak menzalimi orang
2. Banyak membuat dosa
3. Menghina dan menzalimi ibu atau bapak
4. Menzalimi dan menghina guru terutama guru yang menunjukkan kita ke jalan Akhirat
5. Tidak percaya wujudnya Allah Taala
6. Tidak mengharap lagi pertolongan Allah
7. Orang yang kena uji bila imannya lemah atau tidak beriman.
3. Menghina dan menzalimi ibu atau bapak
4. Menzalimi dan menghina guru terutama guru yang menunjukkan kita ke jalan Akhirat
5. Tidak percaya wujudnya Allah Taala
6. Tidak mengharap lagi pertolongan Allah
7. Orang yang kena uji bila imannya lemah atau tidak beriman.
8. Pesimis/putus asa terhadap pertolonganNya
9. Berfikir
hanya yang enak-enak saja, (ga mau susah)
10. Kufur nikmat, dikasih masalah sedikit, berasa kaya' orang paling sengsara di seluruh dunia :)
10. Kufur nikmat, dikasih masalah sedikit, berasa kaya' orang paling sengsara di seluruh dunia :)
Ketenangan itu berpusat atau berpaksi
dalam hati nurani. Ia perlu dijaga, karena bila hilang ketenangan,
hilanglah kebahagiaan. Bila hilang kebahagiaan, tidak ada lagi keindahan
di dalam kehidupan sekalipun mempunyai kekayaan, tinggal dalam istana
yang indah, memiliki isteri yang cantik, ada kuasa.
Bila ketenangan tidak ada,
senantiasa keluh-kesah, apa saja dibuat serba tidak kena, makan rasa
tidak sedap, tidur tidak lena, tidak ada penumpuan dalam membuat suatu
perkara, selalu saja termenung, orang bercakap kurang diambil perhatian,
sumbang di dalam pergaulan, jika membaca terganggu untuk memahami,
kawan-kawan ikut risau, mudah marah-marah, suka menyendiri, mudah
merajuk, mudah tersinggung, tidak tahan sabar, tidak tahan gangguan,
mudah jemu dalam bekerja, makan minum, pakaian dan badan tidak terurus,
kurang bertanggungjawab, tidak suka bercakap.
Orang yang berada dalam
ketidaktenangan, jika ketidaktenangan itu kuat dan kurang pula pelajaran
selalu tak dapat mengontrol rasa tidak tenang itu, baik di waktu ramai
maupun di saat sendiri, senantiasa nampak muram, susah hatinya amat
ketara, orang-orang pun dapat mengetahuinya.
Jika dia seorang cerdik pandai
atau ada status di dalam masyarakat, mungkin sebagian orang dapat
mengontrolnya. Di tengah orang banyak pun dia dapat sembunyikan
ketidaktenangannya itu untuk menjaga wibawa atau status diri, tapi bila
waktu sendirian dia mulai termenung. Kesusahan hatinya nampak dilihat
pada air mukanya. Ada sebagian orang mukanya cantik, orangnya periang,
happy go lucky, ada kalanya susah juga dikesan. Tapi kalau dia tidak
dapat kontrol, lihat muka dapat dikesan. Maka seorang yang periang
tiba-tiba jadi pendiam, hilang riang, suka menyendiri, gurauan sudah
tidak ada, anak isteri mulai risau, kawan-kawan susah hati.
Untuk menghilangkan rasa tidak tenang itu, kita harus banyak
introspeksi diri atas kesalahan dan kekhilafan yang sudah kita lakukan,
sambil berharap positif dan optimis terhadap pertolongan Allah, dan
tidak berputus asa terhadap Allah, lihat masalah dari sisi kebalikannya,
maka justru sebenarnya kita bertambah kuat dan semakin pintar dan
tangguh dari sisi kualitas kematangan kepribadian dikarenakan sudah
mantab dalam menanggulangi masalah. Bukankah begitu?
Ujian sekolah sudah di tetapkan
dan tidak bisa di tunda
Begitupun
dengan ujianNya
Yang bisa kita
lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin
Dalam menghadapinya
Jika gagal? remedial aja boss, ga usah
dibuat susah
Padahal hidup sudah
demikian mudah
sumber http://kawansejati.ee.itb.ac.id/12-di-antara-penyebab-jiwa-tidak-tenang
SOAL MANAJEMEN PEMASARAN
Mengenai Perspektif loyalitas pelanggan, Jelaskan perbedaan antara loyalitas perspektif behavioral dengan perspektif sikap (deterministik) serta berikan contohnya !
SOAL MANAJEMEN PEMASARAN
Mengenai Perspektif loyalitas pelanggan, Jelaskan perbedaan antara loyalitas perspektif behavioral dengan perspektif sikap (deterministik) serta berikan contohnya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar