Pemimpin yang adil ibarat
bayang-bayang Tuhan, sebab pengambilan kata adil sendiri berasal dari
salah satu nama Allah SWT, yaitu Al-Adlu (Allah Yang Maha Adil). Adil
bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya yang proporsional dan tepat.
Kebalikan adil
adalah zalim, yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempat yang tepat.
Allah SWT telah mengharamkan sifat dan perilaku zalim atas diri-Nya, dan
ia juga diharamkan atas diri hamba-hamba-Nya.
Perilaku adil akan menciptakan
kesejateraan untuk rakyat. Sebagaimana zalim akan menghadirkan bencana,
musibah, dan malapetaka.
Dalam hadis Qudsi-Nya Allah
berfirman, "Sesungguhnya aku telah mangharamkan zalim itu atas diri-Ku,
dan telah Aku jadikan zalim di antara kalian itu sesuatu yang
diharamkan, karena janganlah kalian saling berlaku zalim.''
Dalam sebuah hadis juga
diriwayatkan, ada tiga doa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT,
yakni: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa pemimpin yang
adil, dan doa orang yang terzalimi (hak-haknya)." Mengapa doa pemimpin
yang adil itu sangat mudah dikabulkan? Karena di pundaknya terletak
berbagai pengharapan hajat hidup orang banyak.
Dikisahkan dalam sebuah riwayat
yang masyhur, ketika Umar bin Khattab sedang menjabat sebagai khalifah,
saat itu Gubernur Mesir, Amr bin Ash, mengadu tentang musim paceklik
hebat dan berkepanjangan yang menimpa kaum Muslimin di negeri itu.
Sungai Nil yang menjadi sumber penghidupan rakyat banyak tak lagi
mengalirkan air.
Umar lalu memanggil Amr bin Ash
untuk datang ke Madinah. Sang Khalifah lalu berkata, "Wahai Amr bin Ash
bawalah suratku ini lalu lemparkanlah ia ke Sungai Nil!" Isi surat itu
berupa doa Sang Khalifah.
Dalam surat itu, Umar yang
dikenal sebagai pemimpin yang adil memanjatkan doa, "Wahai sungai, engkau adalah makhluk Allah yang diciptakan
oleh-Nya untuk menolong hamba-Nya yang lain, jika engkau adalah makhluk
ciptaan Allah bantulah hamba-hamba Allah dan mengalirlah engkau!" Sejak
saat itu Sungai Nil tidak pernah lagi mengalami kekeringan.
Rasulullah SAW bersabda, "Ada
tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah, pada
saat itu (hari Kiamat) tidak ada perlindungan siapa pun kecuali
perlindungan-Nya." Di antara tujuh golongan yang kelak akan mendapatkan
jaminan perlindungan-Nya adalah "pemimpin yang adil".
Dalam sebuah riwayat juga
disebutkan bahwa pemimpin yang adil kelak akan disandingkan di dalam
surga bersama para nabi dan rasul, syuhada, dan siddiqin (orang-orang
yang membenarkan ajaran agama Islam), dan orang-orang shaleh.
Lalu bagaimana jika seorang
pemimpin berkhianat? Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang diangkat
oleh Allah untuk memimpin suatu urusan rakyatnya, kemudian ia meninggal
dunia, di mana saat ia meninggal dunia ia sedang berkhianat kepada
rakyatnya, maka tiada lain kecuali telah Allah haramkan baginya masuk
surga.''
sumber http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/11/09/145288-doa-pemimpin-yang-adil
SOAL PRAK. AKUNTANSI KEUANGAN 1
SOAL PRAK. AKUNTANSI KEUANGAN 1
Soal 5-5
Ringkasan informasi yang berhubungan
dengan persediaan barang dagangan PT Lencana selama bulan Agustus
1999 adalah sebagai berikut :
Tanggal |
Keterangan |
1 |
Persediaan 2.250 unit dengan harga pokok @ Rp 10.000,00 per
unit |
10 |
Penjualan 1.500 unit barang dagangan dengan harga @ Rp
25.000,00 per unit. |
14 |
Pembelian 5.000 unit barang dagangan dengan harga @ Rp
12.500,00 per unit. |
17 |
Penjualan 4.000 unit barang dagangan dengan harga @ Rp
30.000,00 per unit. |
22 |
Pembelian 4.500 unit barang dagangan dengan harga @ Rp
15.000,00 per unit. |
28 |
Penjualan 3.750 unit barang dagangan dengan harga @ Rp
35.000,00 per unit. |
31 |
Persediaan menurut hasil perhitungan fisik sebanyak 2.500 unit. |
Tugas Mahasiswa:
Dengan menggunakan kertas kerja yang
tersedia. Hitunglah harga pokok penjualan bulan Agustus 1999 dan
persediaan akhir bulan Agustus 1999 dengan menggunakan metode:
- FIFO Fisik
- LIFO Fisik
- Rata-rata Tertimbang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar