sakit semua
Betapa perih rasa sakit ini bagaikan terbakar dalam air
Betapa sakit rasa ini sehingga tak bisa merasakan rasa yang lain
Betapa rapuhnya tubuh ini sehingga tak bisa menahan beratnya beban kehidupan
Betapa kelu bibir ini sehingga satu senyumanpun sukar untuk dilakukan
Ada banyak kenangan indah tapi pahit bila diputar dalam pikiran
Limbung dalam kelakar canda dan tawa sehingga lupa akan segalanya
Lupa kalau semua itu hanya mimpi yang tak berujung
Lupa kalau kenyataan itu tak seperti mimpi indah
Rasa yang dulu ada menguap siasia tanpa ada yang menahan
Rasa yang dulu ada kini telah hancur bagai bongkahan batu
Rasa yang dulu slalu menemani kini tlah pergi
Rasa itu pergi digantikan oleh rasa sakit dan hancur
Mencoba mengetuk pintu hati yang tak pernah terbuka
Mencoba memanggil dirinya yang tak pernah menoleh
Mencoba terbang ke langit tanpa sayap
Tapi.... Aku terjatuh dengan tetesan darah dipelupuk mataku
Tetesan darah yang menandakan betapa perihnya luka dihati
Betapa hancurnya diri ini jatuh dari langit yang tinggi
Terus berusaha memadamkan matahari, memerahkan salju putih, meruntuhkan gunung, menangkap angin, dan melihat dalam kebutaan
Namun semuanya menguap sia sia tanpa ada embun yang menetes!
Aku hanya ingin pergi dari rasa sakit ini
Aku hanya ingin rasa ini terbakar habis menjadi abu
Namun....tak akan pernah terjadi
Seperti aku yang tak kan pernah keluar dari rasa sakit yang menancapkan panah yang sebentar lagi akan membunuhku...
Betapa sakit rasa ini sehingga tak bisa merasakan rasa yang lain
Betapa rapuhnya tubuh ini sehingga tak bisa menahan beratnya beban kehidupan
Betapa kelu bibir ini sehingga satu senyumanpun sukar untuk dilakukan
Ada banyak kenangan indah tapi pahit bila diputar dalam pikiran
Limbung dalam kelakar canda dan tawa sehingga lupa akan segalanya
Lupa kalau semua itu hanya mimpi yang tak berujung
Lupa kalau kenyataan itu tak seperti mimpi indah
Rasa yang dulu ada menguap siasia tanpa ada yang menahan
Rasa yang dulu ada kini telah hancur bagai bongkahan batu
Rasa yang dulu slalu menemani kini tlah pergi
Rasa itu pergi digantikan oleh rasa sakit dan hancur
Mencoba mengetuk pintu hati yang tak pernah terbuka
Mencoba memanggil dirinya yang tak pernah menoleh
Mencoba terbang ke langit tanpa sayap
Tapi.... Aku terjatuh dengan tetesan darah dipelupuk mataku
Tetesan darah yang menandakan betapa perihnya luka dihati
Betapa hancurnya diri ini jatuh dari langit yang tinggi
Terus berusaha memadamkan matahari, memerahkan salju putih, meruntuhkan gunung, menangkap angin, dan melihat dalam kebutaan
Namun semuanya menguap sia sia tanpa ada embun yang menetes!
Aku hanya ingin pergi dari rasa sakit ini
Aku hanya ingin rasa ini terbakar habis menjadi abu
Namun....tak akan pernah terjadi
Seperti aku yang tak kan pernah keluar dari rasa sakit yang menancapkan panah yang sebentar lagi akan membunuhku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar