Jumat, 22 Maret 2013

Anugerah Pelangi Hati.............

Apapun Perlakuanmu, Maka saya akan menghormatimu.




Inti kalimat ini JARANG sekali kudengar, yah, pastinya dengan redaksi penulisan yang berbeda-beda dari setiap sumbernya.
Makna kalimat ini bagiku akan kutumpahkan dalam syair yang selalu terngiang dan tersirat di telinga dan hati ini. Kali ini kutuliskan untuk mengurangi beban rahasia di dalam hati yang mungkin hanya aku dan Allah yang tau selama ini.
Siapa tokoh Akhi yang sesungguhnya dalam syair ini pun aku tak tahu. Aku tak mampu memastikannya.
Mungkin dia, atau mungkin seseorang setelah dia nanti. Entahlah.
Hanya Allah yang tahu dan berhak atas segalanya.

Saat ini, aku bersyukur Allah menjadi ini yang terbaik
Sampai saat ini, aku merasa betapa sebuah anugerah bisa mengenal dan dekat dengannya.
Saat ini, aku merasa  selalu bersamanya.
Karena saat ini aku mencintainya.
Dan bukanlah aku yang memaksa untuk rasa ini,
Tetapi semata-mata Allah yang telah menanamkannya,
Hanya saja, mungkin aku terlalu cepat menumbuhkannya.
Entahlah.
Sungguh, bukan rasa yang tak tepat, hanya waktu yang terlalu cepat.

Aku tak tahu bagaimana dengan rasa di kemudian hari.
Akankah tetap sama, atau aku jenuh, atau aku bahkan tidak ingin mengenalnya lagi.
Lagi-lagi aku hanya dapat berkata Entah.
Akhifillah,,,
Kasihanilah dirimu jika harus masuk dalam objek khayalku.
Dan jagalah aku jika kamu sungguh mencintaiku.
Aku tahu kamu lebih paham akan hal ini,
Tak perlu aku membuang waktu untuk memaparkannya.
Aku tahu kamu mengerti.
Hanya saja kita termanipulasi oleh ujian dalam kenikmatan ini.
Jangan menyangkal, tengoklah hati kecilmu akhi.
Lihatlah, ia berontak.
Dan lagi-lagi kamu, juga aku, mengabaikannya.
Maafkan aku..
Ya Akhifillah,
Pernahkah kamu mendengar kalimat “semua akan indah pada waktunya”
Aku pun belum tahu bagaimana rasanya.
Seperti apa indahnya, seperti apa nikmatnya.
Dan untuk kesekian kalinya aku hanya dapat berkata entah.
Karenanya aku tak akan menjanjikan apapun.
Aku hanya dapat berdoa kepada Sang Maha Cinta.
Biar Dia saja yang memenuhi janji-Nya dibalik makna kalimat itu.
Karena sesunggunya Dia tidak akan lalai dengan janji-Nya.
Tidak sepertiku yang mungkin hanya mampu berjanji fana.
Allahu Rabbii,,,

Jagalah hati ini hingga waktunya nanti.
Hingga berkah semua ungkapan sayangku untuknya.
Hingga ternilai ibadah setiap belaian sayangku untuknya.
Hingga tiada dosa dan zinah hati ketika mengingatnya.


Akhifillah, Karena dia mencintaiku, maka aku akan menjagamu dan menghormatimu. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar