Selasa, 15 Mei 2012

Doa belum terjawab?

Do’a atau berdo’a tidak asing lagi bagi telinga kita. 

Hampir semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada pengikutnya untuk senantiasa bedo’a. sebab do’a adalah pengingat ketika keberhasilan dapat diraih,maka kita sadar itu merupakan karunia Alloh, jika kegagalan yang datang, maka do’a sebagai benteng dari putus asa, karena dari situ kita tahu betapa lemahnya kita,tanpa pertolongan-Nya mustahil kita mampu menjalani hidup ini.

Sebagian orang menggap do’a sebagai “pesugihan” yang halal, mungkin anda sudah mencari do’a manjur,do’a paling mujarab,do’a paling ampuh, atau juga mendatangi tempat berdo’a yang maqbul, mungkin juga sudah menyempatkan waktu untuk memasuki waktu mustajabnya do’a.
 
Pernahkah kita merasa kalau do’a kita ditolak oleh Alloh?
Berbagai do’a sudah dilantunkan, bermacam cara bahkan tidak jarang kita meluangkan waktu, mencari saat dan tempat yang konon mustajab untuk berdo’a, namun semua itu nyaris tidak membawa hasil, bahkan yang lebih tragis, nikmat yang kita harapkan malah laknat yang datang. Kehidupan yang layak, rejeki yang melimpah,isteri yang cantik, kendaraan mewah selalu kita panjatkan agar itu berpihak pada kita, namun bukannya mendekat, malah menjauh.

Rahasia do’a makbul
Setelah bertahun-tahun terombang-ambung diantara harapan dan putus asa, kadang pertanyaan- pertanyaan datang bertubi-tubi. Kenapa Alloh masih enggan mengabulkan do’aku? Apa salahku? Kurang apalagi? Puasa sudah,berdo’a sudah,beramal sudah, tapi koq masih begini saja.

Ada 3 tahapan yang harus kita lakukan agar do’a kita maqbul, bahkan dijamin pasti insya Alloh manjur ;

1. Syukur
Mungkin kita bertanya, hidup saja susah apa yang mau disyukuri? Inilah kesalahan kita. Coba kita renumgkan ! andai kita mempunyai anak, anak kita minta mobil-mobilan, karena kita sayang kita kasih, tapi anak itu lupa membawa pulang mainannya ketika bermain dengan kawan-kawannya. 

Hilanglah mainan itu. Keesokan harinya dia merengek minta dibelikan lagi,kita pun membelikannya, dan kejadian pertama terulang lagi. 

Lantas jika anak kita itu minta lagi apa jawab kita? Apa akan langsung membelikannya? Tentu kita akan marah bukan?

Memang Alloh tidak seperti kita, namun kita hendaknya tahu diri, bagaimana Alloh akan mengabulkan do’a kita jika nikmat yang sudah ada saja tidak pernah disyukuri, ini namanya tidak tahu berterima kasih.

Dan yang paling penting adalah ; do’a itu bisa di ijabah atau ditolak oleh Alloh, tapi syukur pasti akan diterima ( bagaimana syukur yang benar? akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya , insya Alloh).

Jika kita bersyukur, maka Alloh akan menambahi anugerah-Nya kepada kita tanpa kita minta sekalipun. Alloh berfirman ; “Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.

2. Malu
Sepantasnya kita malu, mungkin kita tidak diberi harta lebih, tapi kita masih diberi akal, tangan, kaki dan yang lebih penting kita masih hidup, tapi kenikmatan2 itu sekan tidak berarti apa-apa bagi kita, kita mendefinisikan nikmat itu hanya berupa harta,tahta,wanita.

3. Istighfar
mohonlah ampun kepada Alloh, atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan sebenar-benarnya.

Insya Alloh dengan di awali dan dilandasi 3 hal tersebut do’a kita akan di kabulkan oleh Alloh. Dengan catatan semua itu dilakukan dengan benar tanpa direkayasa.(zid) 

sumber http://tanbihun.com/tasawwuf/tasawuf/rahasia-doa-999-mustajab/





SOAL PRAK. AKUNTANSI KEUANGAN  1
Soal 5-8
Pada tanggal 25 Agustus 1999, gudang persediaan barang dagangan PT Onela mengalami musibah kebakaran yang memusnahkan sebagian besar persediaan yang ada didalamnya. Dari catatan akuntansi yang berhasil diselamatkan diketahui bahwa saldo persediaan per 31 Desember 1998 adalah sebesar Rp 92.500.000,00. sedang data yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 1999 sampai dengan terjadinya musibah kebakaran adalah sebagai berikut :

Pembelian ….................................................................................... Rp 507.000.000,00
Potongan Pembelian …............................................................................ 10.150.000,00
Retur Pembelian ….................................................................................. 14.350.000,00
Biaya Angkut pembelian …..................................................................... 25.000.000,00
Penjualan …........................................................................................... 575.000.000,00
Potongan Penjualan …............................................................................. 11.500.000,00
Biaya Angkut penjualan …...................................................................... 28.750.000,00

Nilai jual persediaan yang berhasil diselamatkan secara utuh adalah Rp 36.500.000,00. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya rata-rata persentase laba kotor terhadap penjualan (bersih) adalah 25%.

Tugas Mahasiswa :
Dengan menggunakan kertas kerja yang tersedia, hitunglah nilai persediaan yang terbakar pada tanggal 25 Agustus 1999, dengan menggunakan metode laba kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar