Rabu, 31 Desember 2014

FUNGSI MANAJEMEN


  1. Fungsi Manajemen
Sampai saat ini belum ada konsensus baik diantara praktisi maupun para teoritikus mngenai apa yang menjadi fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat mengenai fungsi – fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis.
Pada hakikatnya, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
  1. Forecasting b. Planning termasuk budgeting c. Organizing d. Staffing atau Assembling Resources e. Directing atau commanding f. Leading g. Coordinating h. Motivating i. Controlling j. Reporting
a.Forecasting
adalah kegiatan meramalkan memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar ke akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator, misalnya jumal lulusan SLTA. Suatu perusahaan industri harus mengadakan forescasting tentang penjualan hasil produksi dengan memperhatikan jumlah penduduk pada daerah penjualan, income perkapita anggota masyarakat, kebiasaan membeli dsb.
b. Planning termasuk budgeting
Berbagai alasan tentang planning dari yang sangat sedrhana sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak komplek merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab dan penetapan mengapa hal itu harus dicapai.
Hampir sama dengan pembatasan terakhir dimana perumusan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada 6 pertanyaan sbb :
  1. tindakan apa yang harus dikerjakan ?
  2. apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
  3. dimanakah tindakan itu harus dikerjakan ?
  4. kapankah tindakan itu dilaksanakan ?
  5. siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
  6. bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal tersebut diatas, tetapi juga dalam fungsi perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, police, prosedure, budget dan pogram dari suatu organisasi. Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi menetapkan peraturan dan pedoman pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan ikhtiar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan.
c. Organizing
Dengan organzing dimaksudkan mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
d. Staffing atau assembling resources
Istilah staffing diberikan oleh Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril O’Donnel sedangkan assembling resources dekemukan oleh William Herbar Newman : istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberikan daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Orgaizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang – orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
e. Directing atau commanding
adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas maing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsure organisasi agar efektif tertuju pada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
f. Leading
Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang dikemukan oleh Loius A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading meliput 5 macam kegiatan yakni mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dengan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan mendorong kepada bawahan supaya merekan bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
g. Coordinating
Merupakan salah satu fungsi manajemen unutk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan :
Kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yg dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi,pemerintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan, bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
h. Motivating
Merupakan kegiatan salah satu fungsi menejemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yg dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.
  1. Controlling
Sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yg berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yg dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yg sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan kontroling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yg diinginkan dicapai.
  1. Reporting
Pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yg lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yg memberi laporan.

Selasa, 30 Desember 2014

EKONOMI (MATERI 3.2 Kelas XII SMA)




  1. Fungsi-fungsi manajemen


  2. Teori-teori manajemen


  3. Bidang-bidang manajemen

EKONOMI (MATERI 5.2 Kelas XI SMA)




  1. Penggolongan transaksi keuangan


  2. Persamaan akuntansi


  3. Laporan keuangan

EKONOMI (MATERI 4.2 Kelas X SMA)


  1. Pertumbuhan ekonomi

  2. Inflasi

  3. Pengangguran

  4. Kemiskinan

  5. Defisit anggaran pemerintah

  6. Utang luar negeri

Prak. Kewirausahaan (Tugas 2 Ganjil 2014/15 STIE TN)



Klik Soal disini

Perpajakan Lanjutan (Tugas 8 Ganjil 2014/15 UNB)



Klik Soal disini

Kewirausahaan (Tugas 3 Ganjil 2014/15 STIE TN Eks)



klik Soal disini

Analisa laporan Keuangan (Tugas Ganjil 2014/15



Klik Soal disini

Softskill (Tugas 3 ganjil 2014/2015 STIE TN Eks)



Klik Soal Disini

Akuntansi Biaya (Tugas 8 ganjil 2014/15 UNB)



Klik Soal disini

EKONOMI (MATERI 4.1 Kelas X SMA)




Ekonomi mikro dan 

Ekonomi makro

EKONOMI (MATERI 5.1 Kelas XI SMA)




  1. Akuntansi sebagai sistem informasi 

  2. Kualitas informasi akuntansi

  3. Pemakai informasi akuntansi

  4. Bidang akuntansi

  5. Bidang profesi akuntansi

  6. Etika profesi akuntan

  7. Standar Akuntansi Keuangan

EKONOMI (MATERI 3.1 Kelas XII SMA)






  1. Jenjang manajemen

     
  2. Prinsip-prinsip manajemen

Minggu, 28 Desember 2014

Perpajakan Lanjutan (Tugas 7 Ganjil 2014/15 UNB)



Klik Soal disini

Analisa laporan Keuangan (Tugas 7 Ganjil 2014/15 UNB



Klik Soal disini

Prak. Kewirausahaan (Tugas 2 Ganjil 2014/15 STIE TN)



Klik Soal disini

Akuntansi Biaya (Tugas 7 ganjil 2014/15 UNB)



Klik Soal disini

Kewirausahaan (Tugas 2 Ganjil 2014/15 STIE TN Eks)




Klik Soal disini

Softskill (Tugas 2 ganjil 2014/2015 STIE TN Eks)



Klik Soal Disini

TAHUN BARU MASEHI, HAQ atau BATHIL ???



KITA harus tahu sekarang juga,  sebelum menyesal ...................?

Sikap seorang muslim terhadap perayaan tahun baru masehi ???

                
 
 
 Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam dan shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in serta kepada umatnya yang senantiasa berjalan diatas petunjuk beliau hingga akhir zaman.

                Merayakan tahun baru masehi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya ditengah masyarakat. Bahkan sebagian orang telah mempersiapkan segala sesuatunya beberapa hari sebelum datangnya malam tahun baru masehi tersebut, mulai dari membuat makanan nasi tumpeng, terompet, kembang api dan lain sebagainya. Inilah fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Namun apakah dengan banyaknya orang yang merayakan, hal tersebut dilegalkan dan dibenarkan dalam kacamata islam? Lantas bagaimanakah sikap seorang muslim terhadap perayaan tahun baru masehi ini ???


                Ketahuilah bahwa Allah dan rasul-Nya telah memberi pedoman hidup bagi umat ini yang dengannya niscaya mereka tidak akan sesat selama-lamanya. Pedoman tersebut ialah kitabullah (Al-Quran) dan Hadits nabi shallahu alaihi wasallam (As-Sunnah). Dan hendaknya kita sebagai seorang muslim tidak asal ikut-ikutan tanpa adanya dasar atau alasan yang mendasari dari apa yang kita lakukan. Adakalanya kita memahami terlebih dahulu sejarah tahun baru masehi dan dampak negatif atau kerusakan yang ditimbulkan dari perayaan tahun baru masehi ini agar kita tidak taqlid tanpa mengetahui hakikatnya dan agar kita tidak terjebak kepada perayaan-perayaan yang tidak sama sekali dienul islam ini syariatkan.

Sejarah tahun baru masehi

                Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]

Islam ialah agama yang sempurna

                Islam ialah agama yang sempurna dan telah mengatur sendi-sendi kehidupan manusia yang bertujuan untuk memberikan cahaya dan pedoman serta jalan kehidupan bagi keberlangsungan dan kebahagian seorang muslim di dunia maupun di akhirat. Dan tidak ada sedikit pun permasalahan kecuali dienul islam telah memberikan solusi dan dan jalan keluar.Allah berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Q.S. Al-Maidah: 3).

                Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: “Ini adalah nikmat Allah yang paling besar (yang diberikan) kepada umat ini, Allah menyempurnakan agama bagi mereka, dan mereka tidak membutuhkan agama selain islam dan tidak pula membutuhkan nabi selain nabi mereka shallahu alaihi wasallam. Oleh karena itu Allah Ta’ala menjadikan Nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam sebagai penutup para nabi dan ia diutus kepada manusia dan jin dan tidak ada kelahalan kecuali apa yang ia halalkan dan tidak ada pula yang haram kecuali apa yang beliau haramkan dan tidak ada (ajaran) agama kecuali apa yang beliau syariatkan dan segala sesuatu telah beliau khabarkan dan beliau ialah seseorang yang benar, jujur, dan bukan seorang pendusta dan bukan pula termasuk orang yang tidak menepati janji.”[2]  

Hari raya dalam dienul islam

                Berbicara tentang perayaan atau hari raya, ketauhilah dienul islam pun memiliki hari raya yang disyariatkan bagi setiap muslim untuk merayakannya diantaranya:
  1. Hari raya yang berulang-ulang setiap pekannya yaitu hari jum’at.
  2. Hari raya yang berulang-ulang setiap tahunnya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha’.[3]
             Adapum hari-hari yang lain tidak disyarikatkan bagi seorang muslim untuk merayakan atau memeriahkannya apalagi hari raya yang diadakan oleh orang-orang kafir dan menjadisyiar-syiar mereka. Dari penjelasan sejarah tahun baru masehi diatas sungguh sangat jelas bahwa asal mula sejarah tahun baru masehi bukanlah dari ajaran islam. Dan kita pun sebagai umat islam tidak semestinya mengikuti budaya-budaya dan syiar-syiar agama mereka. Rasulullah bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari (golongan) mereka”.[4]
                
             Dalam hadits Rasulallah shallahu alaihi wasallam telah memprediksi bahwa umat ini akan mengikuti syiar dan ajaran agama atau jalannya orang-orang nasharani dan yahudi sedikit demi sedikit. Rasulullah bersabda:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Artinya: “Niscaya kalian akan mengikuti sunnah (jalannya) orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga jika mereka masuk ke lubang biawak, kalian akan mengikutinya. Kemudian kami (para sahabat) bertanya: Ya Rasulullah, Yahudi dan Nasharani. Kemudian beliau menjawab: Lantas siapa lagi (kalau bukan mereka)?”.[5]

Beberapa kerusakan yang timbul dari perayaan tahun baru masehi

                Jika kita mencermati orang-orang yang merayakan dan memeriahkan tahun baru masehi tidak terlepas dari beberapa kerusakan, diantaranya:


1.    Mengikuti budaya dan syiar orang-orang kafir

Sebagaimana telah kami jelaskan dari penjelasan diatas bahwa asal mula tahun baru masehi bukan berasal dari ajaran islam akan tetapi dari orang-orang kafir. Dan kita sebagai seorang muslim dituntut untuk mengikuti ajaran islam dengan semurni-murninya dan sebenar-benarnya tanpa mencampur adukan antara ajaran islam (al-haq) dengan ajaran-ajaran yang lain (bathil). Allah berfirman:

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.[6]
                                
Rasulullah bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
                Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari (golongan) mereka”.[7]

2.       Ikhtilath antara laki-laki dan wanita

       Ikhtilath (campur baur) antara laki-laki dan wanita pada malam rahun baru masehi merupakan hal yang tidak bisa dielakkan lagi keberadaannya, bahkan sebagian remaja, orang dewasa dan orang tua pun tidak mau ketinggalkan serta berlomba-lomba (keburukan) dalam memanfaatkan waktu ini untuk saling kumpul dan bercanda ria serta ajang cari jodoh dan tidak sedikit dari mereka sengajaberkhalwah (menyendiri) berduaan baik ditempat yang ramai maupun di tempat sepi. Padahal semua ini sangat jauh dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip ajaran islam yang benar. Rasulullah bersabda:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Artinya: “ Janganlah salah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang wanita sesungguhnya syaitan orang ketiga diantara mereka”.[8]

       Bahkan yang lebih miris lagi ada dari mereka yang sengaja bersentuhan kulit dan berpengangan tangan serta melakukan hal-hal yang yang lebih jauh dari itu yang melibatkan anggota tubuh mereka dan pada hakikatnya semua perbuatan tersebut merupakan jalan menuju kepada perzinaan. Allah berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: ” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.[9]

Berkata Syaikh Abdurahman as-Sa’di rahimahullah: Pelarangan terhadap segala sesuatu yang mendekatakkan (perantara) kepada perzinaan lebih terlarang dari perbuatan zina itu sendiri. Karena semua itu merupakan larangan yang meliputi segala yang dapat menjadi muqaddimah (pembukaan) dan sebab perzinaan.[10]


3.       Menghambur-hamburkan harta

Ketika seseorang merayakan dan memeriahkan tahun baru masehi biasanya ia membelanjakan sebagian dari harta miliknya untuk hal-hal yang tidak semsetinya ia beli, seperti: kembang api, mercon (petasan), terompet, atribut tahun baru (topi, kaos, slayer) dan lain sebagainya hanya untuk merayakan dan memeriahkan datangnya tahun baru masehi. Kalau kita mau merenungi dan kita tanya pada hati lubuk hati nurani yang paling dalam, apa faedah atau manfaat yang kita dapatkan dari itu semua? Orang yang memiliki akal yang jernih tentu akan menjawab semua itu tidak ada sama sekali manfaatnya. Dan hal ini termasuk sikap israf (berlebihan) dan mubadzir (pemborosan). Allah berfirman:

 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.[11]

Dan dari salah satu tanda kebaikan islam seorang muslim ialah meninggalkan yang tidak bermanfaat baginya. Rasulullah bersabda:

 مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Artinya: “ Merupakan ciri kebaikan islam seseorang ialah meninggalkan segala sesuatu (apa-apa) yang tidak berguna baginya”.[12]


4.       Bergadang yang tidak ada faedahnya dan meninggalkan kewajiban

         Bergadang atau begadang merupakan hal yang hampir tidak bisa ditinggalkan oleh orang yang merayakan dan memeriahkan tahun baru masehi karena jika seseorang orang ingin merayakan tepat pada waktunya paling tidak ia harus menahan kantuknya dan tidak tidur sebelum malam pergantian hari tiba pada pukul 24.00. setelah jam itu tiba barulah mereka merayakan dan memeriahkannya sampai menjelang waktu shalat shubuh dan ketika waktu subuh tiba mereka mengalami kelelahan dan keletihan karena telah merayakan malam tahun baru masehi dan disertai dengan rasa kantuk yang sangat, kemudian mereka tidur sebelum melakukan kewajiban mereka yaitu shalat shubuh hingga sebagian dari mereka tidak melaksanakan shalat shubuh  di karenakan mereka bangun ketika waktu dzuhur tiba dan sebagian lagi diantara mereka menyempatkan diri dengan melakukan shalat shubuh walau bukan pada waktunya dan di kala matahari telah terbit dari ufuknya. Sungguh merugilah orang-orang yang demikian. Mereka mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri mereka dan meninggalkan kewajiban dan tentunya hal ini menyelisihi aturan syar’i. Rasulullah bersabda:

أَثْقَلُ الصَّلاَةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ الْعِشَاءُ وَالْفَجْرُ
Artinya: “Seberat-berat shalat bagi orang-orang munafiq ialah shalat isya’dan fajr (shubuh)”.[13]

      Coba jikalau kita mau perhatikan bagaimana kehidupan Rasulullah shallahu alaihi wasallam setelah waktu isya’, beliau tidak menyukai dan membenci percakapan setelah waktu isya’. Dari sahabat Abu Barzah al-Aslamiy ia berkata:

وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Artinya: “Adalah Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan percakapan (ngobrol) setelahnya”.[14]

Berkata Ibnu Hajar al-‘Asqalaani rahimahullah: Karena tidur sebelum isya’ dapat menyebabkan keluarnya waktu shalat dari waktunya secara mutlak atau pada waktu yang utama dan ngobrol setelahnya dapat menyebabkan tertidurnya seseorang hingga waktu subuh atau (kehilangan) waktu yang utama pada shalat shubuh atau shalat malam (tahajjud)”.[15]

Berkata Badarudin al-‘Aini al-Hanafi rahimahullah: dalam rasulullah yang artinya: “membenci percakapan atau ngobrol setelah isya’” menunujukkan larangan bercakap-cakap atau ngobrol (setelah isya’) secara mutlak sedangkan bercakap-cakap dakam rangka menuntut ilmu dan kebaikan maka hal ini dibolehkan.[16]

5.       Wanita keluar rumah tanpa busana muslimah

       Banyak diantara kaum hawa ketika ingin merayakan dan memeriahkan tahun baru masehi mereka keluar rumah tanpa mengenakan busana muslimah bahkan sebagian mereka berlomba-lomba dalam bersolek, berhias, berpakaian modis, memakai parfum yang wanginya sejauh mata memandang dan lain-lainnya. Ingat disini bukannya kami membolehkan wanita jika menutup auratnya tanpa berdandan untuk keluar rumah dalam rangka memeriahkan tahun baru masehi. Allah memerintahkan kepada kaum muslimah untuk menutup aurat mereka dengan hijab. Sebagaimana firman-Nya:

 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
 Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya [17] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [18]

6.       Mendengarkan musik dan bernyanyi serta memainkan alat musik
          Dalam memeriahkan dan merayakan tahun baru masehi tentunya tidak terlepas dari mendengarkan musik, nyanyian dan tentunya diiringi dengan alat musik. Ketahuilah bahwa musik dalam dalam pandangan islam termasuk perkara yang dilarang dan haram hukumnya. Allah berfirman:

 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ

Artinya: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan”.[19]
                
Berkata sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu tentang ayat:

 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ
                
Beliau berkata“ Demi Allah itu ialah nyanyian”.[20]
               
Dari Abi Shahba’ al-Bukriy ia mendengar Abdullah bin Mas’ud ketika ditanya tentang ayat di atas, beliau menjawab: Nyanyian. Yang tidak ada Illah yang berhak disembah kecuali Dia, dan ia mengulanginya hingga tiga kali.[21]
              
Dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas radhilaahu anhuma tentang ayat diatas: Itu ialah nyanyian dan sejenisnya.[22]
               
 Rasulullah bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
Artinya: “Akan ada diantara sebagian umatku yang mereka menghalalkan zina, sutra, khamer (minuman yang memabukkan) dan alat musik”.[23]

                Kesimpulan

                Inilah penjelasan tentang perayaan tahun baru masehi dan beberapa kerusakan yang ditimbulkan dari perayaan tersebut. Hendaknya sikap kita sebagai seorang muslim yang sejati tidak ikut-ikutan dalam memperingati dan memeriahkan tahun baru masehi. Dan semoga tulisan yang sederhana dapat memberi makna yang berarti bagi penulis dan pembaca yang budiman. Wallahu a’lam bis shawwab.

Selasa, 20 Dzulhijjah 1432 H Unaizah-Saudi Arabia
Oleh: Hari Febriansyah bin Sulasman bin Supardi

Maraji’:


1.       Al-Quran al-Karim Digital
2.       Tafsir At-Thabari karya Ibnu Jarir At-Thabari (Maktabah Syamilah).
3.       Tafsir Ibnu Katsir karya Ibnu Katsir (Maktabah Syamilah).
4.       Taisir Al-Karim Ar-Rahman karya Abdurahman As-Sa’di.
5.       Shahih Al-Bukhari karya Imam Al-Bukhari (Maktabah Syamilah).
6.       Shahih Muslim karya Imam Muslim (Maktabah Syamilah).
7.       Sunan Abu Dawud karya Imam Abu Dawud (Maktabah Syamilah).
8.       Sunan Ibnu Majah karya Imam Ibnu Majah (Maktabah Syamilah).
9.       Fathul Baari Syarah Shahih Al-Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani (makatabah syamilah).
10.   Umdatul Qari’ Syarah Shahih Al-Bukhari karya Badrudin  (makatabah syamilah).
11.   Lathaiful Ma’arif karya Ibnu Rajab Al-Hambali.
12.   Al-Qamus Al-Muhith karya Fairuz Abadi.
13.   Kamus Al-Munawwir karya Ahmad Warson Munawwir.
14.   http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru

Jumat, 10 Oktober 2014

Kisah Seseorang kekasih tanpa nama..................


Ini adalah sebuah kisah tentang seorang kekasih yang tak bernama. Awal kisah dalam penemuanku dalam remah-remah pengkhianatan seorang perempuan. Sebenarnya sudah kupastikan untuk tidak menaburi luka ini dengan air cuka baru, namun setiap perjalanan menentukan jalannya sendiri. Maka, kini pun aku terduduk dalam dalam dekapan tuts-tuts elektronis, merangkum seluruh aromanya yang belum lama hilang, dan mencoba melupakan segala letih. Jiwa raga.

Dia tidak pernah kuketahui namanya. Atau memang aku tidak mau mengingat. Aku ingin, jika saja kemanisan ini akan mempertahankan dirinya, maka kenangnya akan tertulis sebagai anonim. Sebagai monumen yang orang akan mengenalnya tanpa perlu bantuan kata. Dan jika saja ia ingin mencuri hatiku dan lalu memusnahkannya, aku takkan pernah punya dendam. Sebab ia tidak bernama, dan dendam butuh entitas.…

Apakah aku mengetahui segala tentang seorang perempuan ini? Tidak juga. Tapi kuanggap ia adalah perempuan yang tidak biasa, yang bersinar-sinar dalam aura magisnya tiap kali berkelebat dari pandanganku. Ah, sebenarnya tidak secara harafiah demikian. Sebab aku pun belum pernah melihatnya.
“Mas, apa maksud semua kata-kata ini?”, tanyanya suatu kali dalam kotak imelku. Di bawah pertanyaan pendeknya itu, masih tertulis imel asli yang kukirimkan padanya beberapa hari lalu. Penuh kata-kata absurd, yang menggelikan jika kubaca sekarang. Tapi semua nada itu muncul begitu saja tatkala aku menuliskannya. Semua karena aku jatuh cinta.

Jatuh cinta?
Sebenarnya aku tidak ingin mengotori kenanganku padanya dengan kata-kata yang paling sering disalahmengerti ini. Tapi kurasa aku tak punya bahasa lain untuk mewakilinya. Kurasa bahasaku pun takkan dapat dipahaminya.

Maka, kukirimkan rangkaian bunga kemboja berjumlah duapuluh tangkai, di hari ulang tahunnya. Ia marah-marah setelah itu, berkali-kali mencoba menghubungiku, tapi telah kumatikan benda kecil yang selalu berdering-dering sambil mengedipkan namanya (meski aku tak mencoba mengingatnya). Dan esok harinya kotak imelku penuh dengan ratusan surat darinya. “Mas sudah gila ya?” Begitu saja. Tampaknya ia tidak mempunyai selera humor. Atau ia memang benar-benar marah.

“Mas, bisa kan kita ketemu?” pintanya suatu kali. Tapi aku begitu pengecut untuk sekedar memberanikan diri untuk memandang kornea yang demikian cerlang. Meski aku belum pernah melihatnya. Dan kembali kukirimkan rangkaian bunga mawar, setangkai saja. Dan kurasa ia bisa memahami apa yang diwakili oleh helai-helai merah darah itu.

Ia tidak pernah bertanya-tanya lagi, dan selalu menjawab setiap tanyaku. Selalu mau membalut luka-luka menahunku. Menemaniku melengkapi malam, meski dari jarak yang tak terukur indera. Tapi kutahu ia berjaga jika aku berjaga. Dalam berlaksa waktu, kukira ia adalah seorang dewi yang turun ke carutmarut duniaku ini. Entah untuk apa. Entah mengapa ia mampu menanggungkan segala perih yang kutumpahkan kepadanya, tanpa pernah berkata apa-apa. Mungkin ia malah tersenyum. Dan mungkin aku psikopat. …

“Mas, aku ingin jadi kekasihmu.” Begitu saja ia menuliskannya. Tanpa ada bunga. Tanpa ada kembang api. Tapi hatiku hancur lebur karenanya, menanggungkan sukacita. Tapi aku tidak bisa menjumpainya. Tapi aku tidak bisa tuk sekedar memandang keajaiban yang merangkum jiwanya yang agung.

Mengapa? Aku tak tahu. Mungkin aku dikutuk oleh semesta untuk menjadi penunggu gua. Mungkin aku kelelawar yang tak bisa memandang kecerahan mentari. Mungkin aku drakula. Ah, betapa membosankannya kisahku ini. Tapi dalam kesendirianku, terduduk dalam dekapan tuts-tuts elektronis, merangkum seluruh aromanya yang belum lama hilang, dan mencoba melupakan segala letih, jiwa raga, aku masih bisa mengenangkan dirinya. Seorang kekasih yang tidak bernama. Dan aku begitu bersyukur karenanya.

Akuntansi Biaya (Kisi-kisi UTS Ganjil 2014/15 UNB)



Klik Soal disini

Mengenal Ujian dan Musibah .................



Mendapatkan apa yang kita inginkan tentu menjadi kebahagiaan tersendiri, terlebih lagi lebih banyak yang kita dapatkan baik rizki, dan sehat, semua itu adalah karunia dari allah semata. Karena tanpa ijin dan kehendakNya tidak akan terjadi walaupun kita sangat menginginkanya.

Namun perlu kita perhatikan antara ujian dan musibah barangkali apa yang kita dapat itu ujian atau musibah, ujian itu sendiri adalah bentuk dari kasih saying allah yang di berikan kepada hambaNya dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar iman dan keteguhan hatinya kepada allah swt.

Adapun musibah itu adalah bentuk teguran allah kepada hambaNya, karena dosa dan maksiat yang telah di lakukannya, yang tujuannya untuk menyadarkan agar hambaya berbuat lebih baikl lagi.

Dalam ujian dan musibah kita ambil ibrah dari kisah nabi musa dan fir’aun, Nabi musa selalu di bantah dan di cemooh oleh kaumnya, bahkan akan di bunuh inilah bentuk dari ujian karena nabi musa membela kebenaran yang allah wahyukan kepadanya, maka segala hal yang terjadi kepada nabi musa baik itu nikmat dan celaka semata-mata ujian dari allah yang pada akhirnya akan mendapat pahala dari allah semata.

Berbeda dengan raja fir’aun yang dalam hidupnya selalu bergelimang harta dan kekuasaan, ia di timpa musibah yang amat sangat berat, allah menenggelamkannya di laut mati dalam kondisi hidup sampai matinya, hal ini sebabkan oleh pembelaan fir’aun kepada kebatilan dan kejaliman sehingga allah memberikan musibah yang tiada tara bandingnya.

Maka kita tarik kesimpulan bahwa selama kita berbuat baik dan mengabdi kepada allah segala yang menimpa pada kita baik atau buruk adalah ujian, sebaliknya musibah akan terjadi pada kita apabila selama hidupnya kita melakukan perbuatan yang hina dan zalim. Wallahualam

Belajar dari Cinta ............................






Pepatah mengatakan  penyesalan selalu dating di akhir bukan di awal, seandainya dating di awal maka manusia akan menjadi hebat seperti tuhan, karena setiap kejadian yang lampau, sekarang dan akan dating sudah mengetahuinya, sebagaimana tuhan juga mengetahui segala waktu dari sebelum penciptaan dan sesudah akhir dunia di hancurkan.

Sayangnya, manusia adalah makhluk yang sangat terbatas kemampuannya, kita sebagai manusia tidak mengetahui waktu yang akan dating, bahkan kita tidak tahu satu jam yang akan dating padahal sudah banyak rencana yang kita buat dari pagi sampai sore.

Namun tidak sedikit rencana kita yang berjalan sesuai dengan kemauan kita, kegagalan yang tidak kita harapkan tiba-tiba dating bagai tamu yang tak di undang padahal sama sekali kita tidak mengharapkanya, tetapi kita tidak bias menghindarinya semau kita.

Sering kali kesalahan itu terjadi ketika kita tidak mengambil pelajaran dari kejadian sebelumnya, disebabkan oleh kebodohan dan emosi kita yang selalu kita pelihara membuat kita semakin terpuruk dalam kegagalan yang kita alami.
Emosi adalah factor yang sangat mempengaruhi kesalahan dalam bertindak, dan emosi juga lah yang menyebabkan keterpurukan pribadi kita, orang yang di mabuk cinta pada hakikatnya adalah jiwanya sedang di kuasi oleh emosi yang menggebu di hatinya, sehingga orang yang di landa mabuk cinta tidak akan menerima nasihat yang baik dan berguna bagi dirinya.

Pantaslah rasulullah saw mewanti-wanti agar selalu menahan amarah, karena marah adalah bentuk tipu muslihat syetan yang sangat manjur, ketika seseorang marah maka hati dan pikirannya tertutup, sebagai contohnya ketika seseorang putus cinta maka semuanya menjadi hampa, padahal cinta itu sendiri adalah salah satu bentuk dari emosi hati yang di kuasi oleh hawa nafsu yang di dalangi oleh syetan terkutuk.

Mari kita menghayati hadits nabi yang menganjurkan kita memilih agamanya kepada wanita yang akan kita nikahi, bukan harta, kedudukan, keturunan bahkan kecantikannya,  nabi sangat tahu betul bahwa kebahagiaan suami istri adalah yang memahami agama dan taat pada agamanya tidak lain yang di sebut soleh dan sholeh.

Untuk itu tidak pantas kita menukar kebahagian akhirat dengan kebahagiaan duniawi yang sesaat, cinta yang sesungguhnya bukan cinta pada manusia tetapi cinta pada allah yang menggenggam hati manusia, apabila kita sudah menyerahkan sepenuhnya kepada allah maka allah akan memilihkan kita pasangan yang baik, jadi belajarlah dari kesalahan orang yang mengganggap bahwa cinta dapat membahagiakanya namun tidak sedikit banyak yang terjadi perceraian lantaran di landasi oleh hawa nafsu yang di sebut cinta. Belajarlah mencitai karena allah niscaya allah akan berikan yang terbaik untukmu. walallhualam

Analisa Laporan Keuangan (Tugas 3 - GANJIL 2014-15 UNB)

sedang proses

Rabu, 01 Oktober 2014

Sejarah STIFIn..................


SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN TEST  STIFIn............?


Sejarah perjalanan konsep STIFIn dimulai tahun 1999 ketika Farid Poniman bersama partnernya, Indrawan Nugroho, yang kemudian diikuti oleh Jamil Azzaini mendirikan lembaga training Kubik Leadership. Lembaga training tersebut setiap memulai program trainingnya terlebih dahulu memetakan peserta training sesuai dengan jenis kecerdasannya. Sebagai konsep, STIFIn kala itu bisa dibilang masih embrio. Perbaikan konsep dilakukan di sana-sini seiring dengan berkembangnya penyelenggaraan training Kubik Leadership. Namun, kala itu, tesis atau hipotesisnya sudah matang dan kukuh bahwa manusia memiliki kecerdasan genetik. Berapa persisnya, itulah yang saya sebut terus berkembang.
Pada awalnya, Farid Poniman menggunakan empat kecerdasan yakni S, T, I, dan F seperti kita bisa baca dalam buku best seller Kubik Leadership. Pergulatan intelektual dan penyempurnaan terus dilakukan oleh Farid Poniman, sebelum terbitnya buku ke DNA SuksesMulia yang akhirnya berujung pada penemuan kecerdasan ke lima, yakni In. Sekarang STIFIn sudah final dengan 5 mesin kecerdasan dan 9 personaliti genetik. Artinya tidak akan ada jenis kecerdasan ke-6 dan tidak akan ada personaliti genetik yang ke-10.

Setelah dilakukan riset untuk sekian lama, kini konsep STIFIn sudah sangat kokoh. Kekuatan utamanya terletak pada konsep yang simpel, akurat, serta aplikatif. Kita bahas satu per satu ketiga frasa tersebut.


Simpel 
Mulai dari simpel. Kenapa disebut simpel? Penjelasannya sederhana karena dari miliaran manusia, oleh STIFIn dikelompokkan hanya dalam 5 mesin kecerdasan dan 9 personaliti genetik. Kita tidak pusing dengan pengelompokan manusia dalam banyak kotak, se-perti MBTI dan socionic yang mengelompokkan dalam 16 kotak. Jika berkaitan dengan kecerdasan, STIFIn cukup 5 kotak, yaitu:...S,....T,.....I,.....F,..... In. 5 mesin kecerdasan itu mencakup seluruh jenis kecerdasan yang ada yang dimiliki manusia di muka bumi ini. Bahkan alien pun, an- daikan alien itu memang ada, bisa dimasukkan satu diantara 5 mesin kecerdasan. Kalau dilihat dari bentuk kepalanya, berdasarkan foto yang beredar yang umum dipercayai sebagai makhluk luar angkasa, alien lebih menyerupai mesin kecerdasan Intuition.

Masih ada penjelasan lain kenapa konsep STIFIn disebut simpel karena bersifat multy-angle theory. Artinya, STIFIn dapat dipakai untuk menjelaskan teori kecerdasan dan personaliti dari disiplin ilmu yang lain. Seperti konsep otak kiri dan otak kanan (Roger W. Sperry) atau pembagian neokortek sebagai otak atas dan limbik sebagai otak bawah (Paul Broca) atau pembagian 6 Hexagonal Holland (John Holland) juga konsep DISC (Thomas International) atau bahkan teori lama Hippocrates Galenus dapat dengan mudah dibedah menggu- nakan STIFIn. Urai-an persamaannya sebagai berikut:

1. Otak kiri dan otak kanan sama dengan S+T dan I+F pada STIFIn.
2. Neokortek dan limbik sama dengan T + I dan S + F pada STIFIn.

3.   • 6 Hexagonal Holland, Artistic-Realistic, identik dengan Kanan- Kiri STIFIn,
6 Hexagonal Holland, Investigative-Social identik dengan Atas- Bawah STIFIn,
6 Hexagonal Holland, Conventional-Enterprising identik den- gan diagonal Organisasi-Produksi STIFIn.
D-I-S-C pada Thomas International identik dengan S-F-I-T pada STIFIn.
Kholeris, Flegmatis, Melaneslis, dan Sanguinis sama dengan S, T, I, dan F pada STIFIn.
Perbandingan lebih lengkap dengan berbagai konsep lama yang lain dapat dilihat pada tabel halaman 20 pada buku STIFIn Personality.
STIFIn dengan mudah dapat diaplikasikan untuk anak berkebutuhan khusus serta terapi masalah-masalah kejiwaan dan kesehatan fisik. Jangan terkejut jika kami mengatakan bahwa dunia kedokteran bisa menggunakan konsep STIFIn untuk mendiagnosis penyakit secara akurat. Namun, aplikasi yang paling jitu adalah ketika konsep STIFIn digunakan untuk praktik penggemblengan diri dengan prinsip fokus-satu-hebat. Konsep kecerdasan tunggal yang dianut STIFIn lebih mampu menjelaskan realitas otak dalam keseharian. Itulah penjelasan kenapa konsep STIFIn yang menganut kecerdasan tunggal lebih aplikatif ketimbang, sebutlah, konsep kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligence (MI) yang bisa digambarkan dengan meng- gunakan metafora sederhana: kepemimpinan ayah dalam keluarga. Menurut konsep STIFIn setiap orang memiliki seluruh otak, namun hanya ada satu yang memimpin (sebaliknya menurut MI ada dua, tiga, atau empat yang dominan). “A specialist in the construction of the whole” kata Daoed Joesoef.

Dalam satu keluarga yang terdiri atas bapak-ibu-anak, posisi pemimpin dipercayakan kepada bapak. Jika sang bapak maju, maka semua keluarga maju. Sehingga konsentrasi perhatian keluarga diprioritaskan pada sang bapak. Konsep kecerdasan tunggal yang dipakai STIFIn lebih aplikatif karena ternyata kecerdasan dominan (seperti sang bapak) mampu memiliki daya jalar yang lebih baik. Sementara kalau menurut konsep MI investasi yang dimiliki keluarga disebar kepada semuanya, sehingga postur investasi dalam keluarga terpolarisasi. Ingat bahwa kecerdasan yang lemah (dimetaforkan ibu- anak) tidak memiliki daya jalar sebagaimana kecerdasan dominan (dimetaforkan bapak).

Akurat 
Lantas kenapa konsep STIFIn disebut akurat? Semua itu karena STIFIn menguraikan cara kerja otak berdasarkan sistem operasinya, bukan kapasitas hardware-nya. Bayangkanlah satu kom- puter. Ok sudah? Yang dimaksud hardware adalah perangkat keras, sedangkan sistem operasi adalah yang berfungsi menghubungkan antara perangkat keras dengan aplikasi, seperti Microsoft Windows, Linux, Android, dan Macintosh. Nah, IQ itu adalah perangkat keras. Dengan demikian, mengukur IQ sama dengan mengukur kapasitas hardware. Makanya jika Anda tidak punya uang untuk melakukan tes IQ, tidak usah sedih, tinggal cari meteran, lalu ukur lingkar kepala, meski ini sangat kasar, tetapi kapasitas otak bisa diketahui. Kalau hasil pengukuran lingkar kepala Anda 60 cm, itu artinya IQ Anda kurang lebih 110. Mengapa dibilang sangat kasar karena dengan mengukur lingkar kepala semata-mata mengukur volume sel otak, sedangkan jumlah sambungan dendrit antar sel otak tidak diperhitungkan.

Berbeda dengan konsep yang lain, STIFIn menggunakan sistem operasi yang berbicara tentang jenis watak kecerdasan. Tiap jenis kecerdasan punya wataknya sendiri-sendiri. Jenis watak kecerdasan itulah yang kemudian disebut sebagai mesin kecerdasan. Jadi, STIFIn memetakan otak bukan berdasarkan belahan otak yang paling besar volumenya, melainkan berdasarkan belahan otak yang paling kerap digunakan. Itulah yang disebut sebagai sistem operasi. Membagi otak berdasarkan belahan otak yang berperan sebagai sistem operasi inilah yang membuat STIFIn akurat. Dalam sistem operasi tidak ada wilayah abu-abu, setiap jenis kecerdasan, seaneh apapun itu, dapat digolongkan ke dalam salah satu diantara 5 mesin kecerdasan yang ada dengan garis pemisah yang tegas.

Aplikatif 
Lalu kenapa disebut aplikatif? Jawabannya: konsep STIFIn bercirikan multy-angle field yang kurang lebih artinya, STIFIn dapat dipakai untuk menjelaskan bidang apa saja. STIFIn dapat diaplikasikan pada bidang learning, profession, parenting, couple, politic, human resources, dan bidang-bidang lainnya. Kenapa pasangan suami istri tidak harmonis? Kenapa Pak JK kalah dalam pemilu presiden? Kita dapat memakai STIFIn sebagai pisau untuk membedah dua pertanyaan itu. Tidak itu saja. STIFIn sudah menyiapkan modul-modul training secara tematik dari masing-masing topik tadi. Ketika konsep lain masih berkutat pada masalah-masalah umum, STIFIn sudah jauh di depan dengan menyiapkan training untuk masalah spesifik.

Sabtu, 27 September 2014

Perpajakan Lanjutan (Tugas 3 - GANJIL 2014/15 UNB)




Klik Soal disini

KADO ISTIMEWA......







Mqaddimah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Segala puji hanya bagi Allah Ta’ala, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang-siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” [Ali ‘Imran : 102]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Ber-taqwalah kepada Allah yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa' : 1]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” [Al-Ahzaab: 70-71]

Amma ba’du:

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur-an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Islam adalah agama yang kamil (sempurna). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun dalam kehidupan dunia ini, yang tidak dijelaskan atau terlepas pembicaraannya dari agama Islam. Tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan remeh. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam.

Persoalan pernikahan adalah persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup manusia yang asasi, akan tetapi juga menyentuh suatu lembaga yang “luhur” dan “sentral”, yaitu rumah tangga. Luhur, karena lembaga ini merupakan benteng bagi pertahanan martabat manusia dan nilai-nilai akhlak yang luhur. Sentral, karena lembaga ini merupakan pusat bagi lahir dan tumbuhnya bani Adam, yang kelak mempunyai peranan dan kunci dalam mewujudkan kedamaian dan kemakmuran di bumi ini.

Agama Islam telah memberikan petunjuk yang lengkap dan rinci terhadap persoalan pernikahan. Mulai dari anjuran menikah, cara memilih pasangan yang ideal, melakukan khitbah (peminangan), bagai-mana mendidik anak, serta memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut dalam rumah tangga, sampai dalam proses nafaqah (pemberian nafkah) dan harta waris, semua diatur oleh Islam secara rinci, detail dan gamblang.

Islam telah membahas masalah pernikahan secara panjang lebar. Mulai dari bagaimana mencari kriteria bakal calon pendamping hidup, hingga bagaimana memperlakukannya di kala telah resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam telah menunjukkan kiat-kiat dan tuntunannya. Begitu juga Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Islam telah mengajarkannya dan memudahkannya.

Nikah merupakan jalan yang paling bermanfaat dan paling afdhal dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan. Melalui nikah inilah seseorang dapat terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah Ta’ala. Oleh sebab itulah, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mendorong ummatnya untuk mempercepat nikah, mempermudah jalan untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.

Nikah adalah fitrah manusia serta merupakan jalan yang dapat meredam gejolak biologis dan psikologis dalam diri manusia, sebagai perwujudan cita-cita luhur dari sepasang suami isteri yang kemudian dari pernikahan yang syar’i tersebut akan membuahkan keturunan yang baik. Sehingga dengan perannya, kemakmuran bumi ini menjadi semakin semarak.

Menurut Islam, bani Adam-lah yang memperoleh kehormatan untuk memikul amanah Ilahi sebagai khalifah di bumi ini, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakan (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh.” [Al-Ahzaab : 72]

Juga firman-Nya:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan Nama-Mu?’ Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’” [Al-Baqarah: 30]

Melalui risalah singkat ini, Anda diajak untuk bisa mempelajari dan menyelami tata cara pernikahan yang Islami yang begitu agung nan penuh nuansa. Anda akan diajak untuk meninggalkan tradisi-tradisi masa lalu yang penuh dengan upacara-upacara, ritual-ritual dan adat istiadat yang berkepanjangan, melelahkan, membingungkan, memboroskan harta, bahkan justru mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala.

Mestikah kita bergelimang dengan kesombongan dan kedurhakaan hanya lantaran sebuah pernikahan...? Na’udzu billaahi min dzaalik.

Pernikahan bukanlah persoalan kecil dan remeh, tetapi merupakan persoalan penting dan besar. ‘Aqad nikah (akad pernikahan) adalah suatu perjanjian yang kokoh dan suci مِيْثَاقاً غَلِيْظًا , sebagaimana firman Allah:

وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

“Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul (bercampur) satu sama lain (sebagai suami isteri). Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.” [An-Nisaa' : 21]

Karena itu, diharapkan semua pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya suami isteri, memelihara dan menjaganya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

Selanjutnya untuk memahami konsep pernikahan dalam Islam, maka rujukan yang paling sah dan benar adalah Al-Qur-an dan As-Sunnah ash-shahihah yang sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih. Berdasarkan rujukan inilah kita akan memperoleh kejelasan tentang aspek-aspek pernikahan maupun beberapa penyimpangan dan pergeseran nilai pernikahan yang terjadi di dalam masyarakat kita.

Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah cetakan kedua setelah mengalami revisi, editing dan penam-bahan beberapa pembahasan yang penulis anggap perlu dari cetakan pertama.

Tentu saja tidak semua persoalan dapat penulis tuangkan dalam tulisan ini. Penulis membagi tulisan ini menjadi beberapa pembahasan, yaitu Fitrah Manusia atas Pernikahan, Penikahan yang Dilarang dalam Syari’at Islam, Tujuan Pernikahan dalam Islam, Tata Cara Pernikahan dalam Islam, Sebagian Pelanggaran yang Terjadi dalam Pernikahan, Rumah Tangga yang Ideal, Hak dan Kewajiban Suami Isteri Menurut Syari’at Islam yang Mulia, Ketika si Buah Hati Hadir, Kewajiban Mendidik Anak, Berbakti kepada Orang Tua, dan Kedudukan Wanita dalam Islam serta Penutup.

Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi ber-manfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para Shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampai hari Kiamat.

Bogor, Dzul Qa’dah 1427 H
Desember 2006 M

Penulis
Yazid bin Abdul Qadir Jawas

[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa'dah 1427H/Desember 2006]