Pepatah mengatakan penyesalan selalu dating di akhir
bukan di awal, seandainya dating di awal maka manusia akan menjadi hebat
seperti tuhan, karena setiap kejadian yang lampau, sekarang dan akan
dating sudah mengetahuinya, sebagaimana tuhan juga mengetahui segala
waktu dari sebelum penciptaan dan sesudah akhir dunia di hancurkan.
Sayangnya, manusia
adalah makhluk yang sangat terbatas kemampuannya, kita sebagai manusia
tidak mengetahui waktu yang akan dating, bahkan kita tidak tahu satu jam
yang akan dating padahal sudah banyak rencana yang kita buat dari pagi
sampai sore.
Namun tidak sedikit
rencana kita yang berjalan sesuai dengan kemauan kita, kegagalan yang
tidak kita harapkan tiba-tiba dating bagai tamu yang tak di undang
padahal sama sekali kita tidak mengharapkanya, tetapi kita tidak bias
menghindarinya semau kita.
Sering kali kesalahan
itu terjadi ketika kita tidak mengambil pelajaran dari kejadian
sebelumnya, disebabkan oleh kebodohan dan emosi kita yang selalu kita
pelihara membuat kita semakin terpuruk dalam kegagalan yang kita alami.
Emosi adalah factor yang
sangat mempengaruhi kesalahan dalam bertindak, dan emosi juga lah yang
menyebabkan keterpurukan pribadi kita, orang yang di mabuk cinta pada
hakikatnya adalah jiwanya sedang di kuasi oleh emosi yang menggebu di
hatinya, sehingga orang yang di landa mabuk cinta tidak akan menerima
nasihat yang baik dan berguna bagi dirinya.
Pantaslah rasulullah saw
mewanti-wanti agar selalu menahan amarah, karena marah adalah bentuk
tipu muslihat syetan yang sangat manjur, ketika seseorang marah maka
hati dan pikirannya tertutup, sebagai contohnya ketika seseorang putus
cinta maka semuanya menjadi hampa, padahal cinta itu sendiri adalah
salah satu bentuk dari emosi hati yang di kuasi oleh hawa nafsu yang di
dalangi oleh syetan terkutuk.
Mari kita menghayati
hadits nabi yang menganjurkan kita memilih agamanya kepada wanita yang
akan kita nikahi, bukan harta, kedudukan, keturunan bahkan
kecantikannya, nabi sangat tahu betul bahwa kebahagiaan suami istri
adalah yang memahami agama dan taat pada agamanya tidak lain yang di
sebut soleh dan sholeh.
Untuk itu tidak pantas
kita menukar kebahagian akhirat dengan kebahagiaan duniawi yang sesaat,
cinta yang sesungguhnya bukan cinta pada manusia tetapi cinta pada allah
yang menggenggam hati manusia, apabila kita sudah menyerahkan
sepenuhnya kepada allah maka allah akan memilihkan kita pasangan yang
baik, jadi belajarlah dari kesalahan orang yang mengganggap bahwa cinta
dapat membahagiakanya namun tidak sedikit banyak yang terjadi perceraian
lantaran di landasi oleh hawa nafsu yang di sebut cinta. Belajarlah
mencitai karena allah niscaya allah akan berikan yang terbaik untukmu.
walallhualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar