1. Jelaskan (apa
penyebabnya dan bagaimana solusinya) cara mengubah karakter diri kita
seperti di bawah ini : (Nilai 15)
a. Malas
b. Sensitif
c. Pesimis
d. Pemalu
2. Stres baru nyata dirasakan apabila keseimbangan diri terganggu.
Artinya kita baru mengalami stres manakala kita mempersepsi tekanan
dari stressor melebihi daya tahan yang kita punya untuk mengahadapi
tekanan tersebut. Jadi selama itu kita memandang diri kita masih
bisa menahankan tekanan tersebut (yang kita persepsi lebih ringan
dari kemampuan kita menahannya) maka cekaman stres belum nyata. Akan
tetapi apabila tekanan tersebut bertambah besar (dari stressor yang
sama atau dari stressor lain secara bersamaan) cekaman menjadi
nyata, kita kewalahan dan merasakan stres. Pertanyaannya, bagaimana
kita mengetahui apakah kita berada dalam keadaan stres atau tidak
(sebutkan indikasi stres dilihat dari gejala fisiologik, psikologik
dan tingkah laku) dan bagaimana cara menanganinya ! (Nilai 10)
- Mengelola waktu belajar bukan berarti kehilangan waktu luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya. Prinsip utama dari pengelolaan waktu secara efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk bersantai. Bagaimanapun waktu untuk bersantai diperlukan oleh seorang mahasiswa selain waktu untuk belajar. Sebagian waktu untuk bersantai tersebut diperlukan untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai untukbelajar dan bekerja. Baik belajar maupun bekerja membutuhkan energi yang tidak sedikit, terutama untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Energi yang terpakai untuk berkonsentrasi ini harus diganti. Jika tidak, maka sangat mungkin sekali seseorang mengalami perasaan tertekan atau stres. Jelasakan bagaimana cara anda mengelola waktu dalam 24 jam perhari dalam kehidupan sehari-hari (dilihat dari sudut pandang keluarga, pekerja dan sebagai mahasiswa) ! (Nilai 20)
4. Dalam suatu sistem mengatur dirinya sendiri, ada keharusan untuk
kreatif.Semua bukti menunjukkan bahwa otak bekerja sebagai sistem
jaringan saraf yang mengatur dirinya sendiri. Mengapa kita tidak
memberikan perhatian yang serius terhadap “berpikir
kreatif”,padahal ini merupakan bagian kunci dari berpikir (untuk
merancang, memecahkan masalah, untuk melakukan perubahan dan
perbaikan, memperoleh gagasan baru)? Ada dua alasan mengapa kita
mengabaikan “berpikir kreatif”. Alasan pertama adalah kita
meyakin bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan terhadap berpikr
kreatif. Kita beranggapan bahwa berpikir kreatif adalah bakat yang
tidak dimiliki semua orang. Alasan kedua sangat menarik. Setiap
gagasan berharga pasti belakangan ditemukan sebagai hal yang logis
(sesudah seseorang menemukan gagasan tersebut). Jika gagasan itu
belakangan tidak terasa logis, kita tidak akan menganggapnya
bernilai. Jelaskan pendapat anda mengenai 2 (dua) alasan diatas
! (Nilai 20)
5. We live in age of "discontinuity". Demikian kata
Robbins, pakar Manajemen dan bidang Organizational Behavior. Kita
hidup di dalam lingkungan yang tidak bisa diharapkan tetap ajeg
(discontinuity). Para manajer sering mendengar "fatwa"
yang kerapkali dikumandangkan tentang perubahan: tidak ada yang
tetap di dalam kehidupan, kecuali perubahan itu sendiri. Barangkali
memang demikian, dan hal ini mulai ada sejak manusia mengenal
teknologi. Kita ketahui bahwa peradaban berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi. Dan logika sederhanapun akan mengatakan
bahwa output dari perkembangan tersebut adalah tuntutan perubahan
di dalam cara kita menyesuaikan diri dengan lingkungan yang "tidak
tetap". jelaskan bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang “tidak Tetap” ! (Nilai 15)
6. “Life is a promise; fulfill it. – Kehidupan ini adalah
sebuah janji; Penuhi janji itu.” MotherTeresa Tujuan hidup
adalah keyakinan, moral, atau standar yang akan mengendalikan hidup
kita, sebab ia (tujuan hidup) memandu pola pikir dan perilaku kita.
Untuk menentukan tujuan hidup, Anda juga harus menggunakan akal
sekaligus hati nurani. Sebab kehidupan yang terbaik adalah selaras
dengan pikiran dan hati. Banyak orang lebih bahagia dan sukses,
karena mereka hidup dalam keseimbangan; dalam arti menjalankan
moral-spiritual, mendapatkan ketenangan dan kepuasan batin, memiliki
bisnis, karir dan keuangan yang baik, keharmonisan keluarga,
kebugaran fisik, kehidupan sosial menyenangkan, dan lain sebagainya.
Contoh seorang ayah ingin meluangkan waktu bersama anak lelakinya.
Ia merencanakan nontonpertandingan sepak bola. Tetapi ia kecewa
karena mobilnya terjebak macet parah.Sesaat kemudian ia segera
melupakan rasa kecewa dan kembali ceria, sebab ia ingat tujuannya
adalah meluangkan waktu bersama anak tersayang. Nonton bola hanya
sarana untuk mencapai tujuan dan bisa diganti dengan cara lain. Lalu
ia mampir ke sebuah kafe dipinggir jalan dan ia merasa senang karena
benar-benar mencapai tujuannya yaitu menghabiskan waktu berdua dengan
anaknya sepanjang hari. Apakah anda mempunyai tujuan hidup ?
bagaimana cara yang anda lakukan agar tujuan hidup itu dapat tercapai
! (Nilai 20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar