"Jika kau
telah banyak mengetahui pelajaran tentang hidup ini, selanjutnya
belajarlah untuk menerima semua akibat perbuatanmu dengan hati."
Udah
baca kan quote di atas? Quote itu entah siapa yang nyiptain tapi tadi
pas sy lagi diam muncul quote ini. Oke, kali ini sy bakal bahas tentang
ikhlas mengikhlaskan segala hal yang mungkin telah pergi dari hidup
kita. Jelas, kalo kita sebagai manusia pasti punya orang-orang yang kita
sayang. Dan jelas pula, kalo cepat atau lambat, orang yang kita sayang
itu bakal pergi dari kehidupan kita. Pertanyaannya adalah, bagaimana
cara kita untuk mengikhlaskan orang itu saat dia pergi?
Keluarga,
sahabat, teman, pacar, guru, semua itu adalah bagian dari hidup kita
yang secara sadar atau tidak sadar, pasti kita menyanyangi mereka. Tapi
apa yang terjadi apabila tiba2 mereka pergi dari hidup kita? Apa yang
harus kita lakukan? Menangis? Menyendiri? Membiarkan diri kita untuk
terus tenggelam dalam kesedihan yang mendalam? Tentu tidak. Kunci dari
semuanya adalah ikhlas.
Karena
ikhlas adalah salah satu perbuatan yang paling sulit untuk dilakukan
seorang manusia. Tidak sedikit yang luarnya berkata bahwa ia telah
mengikhlaskan kepergian seseorang, tapi inti dari ikhlas adalah
bagaimana cara kita mengikhlaskan seseorang dari luar dan dalam diri
kita.
Setiap
orang pergi pasti dengan alasan yang diucapkan ataupun tidak diucapkan.
Mungkin pilihan yang kedua yaitu pergi tanpa alasan yang diucapkan jauh
lebih sakit dari pilihan pertama. Kenapa? Jelas saja, kita menyayangi
seseorang dengan alasan dan telah terbiasa melakukan berbagai hal
bersama orang itu tapi sekejap orang itu pergi tanpa alasan yang tak
pernah sekalipun ia ucapkan.
Menyayangi
seseorang itu sulit, apalagi mengikhlaskan kepergian orang itu. Lalu
apa alasan yang tepat agar kita bisa ikhlas disaat orang yang pergi itu
pergi tanpa alasan yang diucapkan? Alasan yang tepat adalah mengingat
bahwa dia pernah jadi bagian hidup kita yang sangat berarti. Ingatlah
semua memori bersama dia, saat tertawa, bercanda, menangis, terdiam,
segala hal tentang kamu dan dia. Jangan hanya mengingat kejamnya dia
saat meninggalkan kamu tanpa alasan. Belajarlah memaafkan, baru kamu
bisa mengikhlaskan.
Jelas
munafik jika kamu berkata bahwa kamu telah mengikhlaskan kepergian
seseorang hanya dalam beberapa hari. Karena memang, butuh proses yang
cukup lama untuk ke tahap ikhlas itu, terlebih jika harus mengikhlaskan
kepergian seseorang yang sangaaaaaaaaaaat kamu sayang. Jangan khawatr
jika sampai sekarang kamu belum bisa mengikhlaskannya, belajarlah secara
bertahap. Suatu saat nanti, akan tiba waktunya saat kamu bisa
tersenyum lepas dan mengatakan "Aku ikhlas dengan kepegianmu..."
Sadarlah,
hidup haruslah berlanjut dengan atau tanpa orang yang kamu sayang.
Ingat, jika disana ada orang yang pergi dari kehidupanmu, disana jugalah
akan ada orang yang akan mengucapkan Hello untuk kamu. So,
belajar mengikhlaskan itu penting. Ini semua poses. Tinggal kamu pilih
untuk terus terdiam dan tenggelam dalam kesedihanmu terus menerus atau
belajar mengikhlaskan kepergian seseorang yang kamu sayang. Ingatlah
alasan kenapa kamu menyayangi orang itu, dan jadikanlah itu sebagai
alasan agar kamu bisa ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar