Sex Style : Posisi Lutut di Dada (Knees on Chest Sex Position)
Posisi
ini hampir mirip dengan missionary (posisi pria di atas), tetapi posisi
kaki wanita diangkat dan diletakkan di atas bahu pria, sehingga
lututnya menyentuh dada.
Si pria bisa melakukan penetrasi sambil berlutut menghadapi pasangan
dan menempatkan keseimbangan berat badan pada kaki.
Kelebihan:
1. Kedua pasangan dapat merasakan
perasaan yang erat saat penetrasi karena saling berhadapan dan sangat
intim.
2. Penetrasi sangat mendalam, kontak
fisik sangat dekat selama penetrasi.
3. Posisi yang baik untuk merangsang
G-spot.
Kekurangan:
1. Kendali sebagian besar dipegang oleh
pria dan gerakan wanita menjadi terbatas.
2. Jika pria memiliki ukuran kelamin yang
besar, posisi ini terkadang akan menyakitkan bagi wanita karena
kedalaman penetrasi.
3. Pria akan lebih banyak menempatkan
berat badannya pada pasangan yang di bawah. Hal ini mungkin akan
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada beberapa orang karena dapat
menyebabkan kesulitan bernapas.
Gaya Seks : Posisi Sudut (Right Angle Sex Position)
Posisi
Right Angle merupakan perpaduan antara posisi missionary dan lutut di
dada (knees on chest). Pada posisi ini, si wanita berbaring dengan satu
kaki diangkat ke udara, ditopang dengan bahu pria yang berlutut di
antara kaki wanita sambil melakukan penetrasi.
Ada banyak variasi pada posisi ini, sebagian besar tergantung pada
cara pasangan berlutut dan memanfaatkan kakinya yang diangkat ke atas.
Ini akan membuat sensasi berbeda pada saat penetrasi.
Kelebihan:
- Pilihan yang pas untuk orang yang sedang merasa lelah, karena kaki pasangan bisa menjadi penopang tubuhnya.
- Posisi ini memungkinkan Anda melakukan penetrasi yang dalam.
- Pasangan bisa saling bertatap muka, yang menambah keintiman.
Kekurangan:
- Posisi ini tidak memungkinkan kontak tubuh secara keseluruhan, karena terhalang oleh kaki.
- Salah satu pasangan perlu memiliki lutut dan bagian tubuh bawah yang kuat.
- Pada posisi ini, salah satu pasangan (sebagian besar pria) lebih dominan dan memegang peranan besar.
Gaya Seks : Posisi ‘Angkat Bokong’ (Bum Lift Sex Position)
Posisi
ini merupakan variasi dari posisi missionaris (pria di atas) dan lutut
di dada. Pada posisi ini, wanita telentang dengan kaki dibuka lebar.
Pria melakukan penetrasi di depan pasangannya dengan berlutut dan
menempatkan salah satu atau kedua tangannya di bawah bokong (pantat)
pasangan, mengangkat dan memiringkan panggul selama ia melakukan
penetrasi.
Kelebihan:
1. Posisi ini memungkinkan untuk
perubahan variasi dalam sudut dan kedalaman penetrasi.
2. Memungkinkan kedekatan fisik dan tatap
muka, yang membuat hubungan makin romantis.
3. Memungkinkan pasangan menggunakan
tangan dan tubuh bagian atas untuk menambahkan gerakan untuk penetrasi.
Kekurangan:
1. Si wanita memiliki sedikit kontrol
karena sebagian besar gerakan dilakukan oleh pria.
2. Posisi ini membutuhkan fleksibilitas
kaki yang baik pada wanita, serta keseimbangan dan kekuatan pria untuk
melakukan penetrasi.
3. Posisi ini tidak akan nyaman jika
dilakukan pada permukaan yang keras, seperti karpet kasar, meja, lantai
dan lainnya.
Gaya Seks – Posisi Spooning, Wanita yang Hamil Tua
Hampir
mirip dengan posisi samping (side-by-side), posisi spooning dilakukan
dengan saling berhadapan dan bertatap muka. Bedanya, posisi si pria
lebih miring condong di bawah, sehingga akan ada beberapa tumpang tindih
lengan dan kaki dalam posisi ini.
Kelebihan:
- Posisi ini menawarkan banyak kontak fisik bagi orang yang melakukan penetrasi.
- Untuk orang dengan masalah pinggul, posisi ini bisa sangat nyaman dan memungkinkan untuk lebih lama dengan penetrasi lebih lambat.
- Cukup memuaskan untuk hubungan seksual pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
Kekurangan:
Posisi ini tidak memungkinkan untuk penetrasi yang gesit dan kedua
pasangan mungkin merasa seperti kurang bebas gerak dan kurang lincah.
Posisi seks menyamping ini disarankan untuk keamanan dan kenyamanan
seks pada pasangan wanita yang sudah hamil tua.
Posisi Samping (Side-by-side Position)
Posisi ini dilakukan dengan berbaring miring, berhadap-hadapan
sehingga pasangan bersama-sama bertumpu pada satu sisi tubuh. Posisi
samping dapat dilakukan dalam beberapa variasi sebagai berikut:
- Wanita mengangkat satu tungkai sehingga pahanya menyilang di atas paha pria, sementara tungkai yang lain lurus
- Wanita merenggangkan kedua pahanya dan menyilang pada kedua paha pria
- Wanita merenggangkan kedua pahanya, mengangkat dan menekuk lutut sehingga menyilang pada pinggang pria
- Satu tungkai pria diletakkan di antara paha wanita dan tungkai yang lain di angkat miring menyilang di pinggang wanita.
Kelebihan:
- Hubungan seksual berlangsung lebih rileks. Keduanya dapat bergerak bebas dan mudah mengontrolnya.
- Dapat digunakan dalam keadaan tubuh letih, kegemukan, kesehatan terganggu dan perbedaan tinggi badan yang mencolok
- Cukup memuaskan untuk hubungan seksual pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
Kekurangan:
Bagi beberapa orang, tidak mudah untuk mempertahankan tekanan pada
daerah Vulva (bagian luar dari organ reproduksi wanita yang dapat diraba
dan dilihat yaitu mons pubis yang berupa timbunan lemak yang ditumbuhi
rambut; Labia majora, bibir vagina luar; Labia minora, bibir vagina
dalam).
Gaya Seks – Posisi ‘Doggie Style’
Hubungan
seksual ‘Doggie Position‘ atau ‘Doggie Style‘
adalah posisi sanggama dimana pria melakukan hubungan seksual dari arah
belakang wanita. Disebut ‘Doggie Position’ karena hubungan sanggama ini
mirip dengan cara anjing jantan menggauli betinanya. Dalam istilah
kedokteran seksual disebut Rear-Entry Position.
Kelebihan:
1. Wanita kurang banyak bergerak sehingga dapat digunakan pada usia
kehamilan tua.
2. Tekanan bokong wanita terhadap tubuh pria sering kali menambah
rangsangan seksual pria.
3. Tangan pria bebas memberikan rangsangan pada bagian tubuh wanita
yang peka rangsangan seksual.
4. Posisi wanita yang berlutut baik untuk menghasilkan pembuahan pada
keadaan posisi rahim yang terbalik (inverted uterus).
Kekurangan:
1. Keintiman dan kemesraan terasa kurang
2. Klitoris tidak mengalami gesekan penis, sehingga bagi sebagian
wanita kurang memberikan rangsangan seksual.
Gaya Seks – Posisi Berdiri (Wall Standing Sex Position)
Dalam
posisi ini, hubungan seksual dilakukan dengan keadaan berdiri. Si pria
berada di belakang wanita, sambil memegang pinggang dan melakukan
penetrasi dari belakang. Sedangkan si wanita sedikit membungkuk
menghadap ke dinding.
Kelebihan:
- Posisi ini cocok untuk hubungan seks singkat, khususnya bila wanita menggunakan rok.
- Pria lebih leluasa yang memiliki tenaga tambahan sehingga dapat memberikan ekstra stimulasi pada klitoris.
- Banyak peran fantasi seksual yang bermain dalam posisi ini.
- Jika Anda memiliki otot kaki yang kuat, Anda dapat bervariasi sudut dan kekuatan penetrasi tanpa memberikan tekanan lebih pada pinggul.
Kekurangan:
- Membutuhkan kekuatan otot tungkai yang signifikan untuk posisi datar.
- Membutuhkan fleksibilitas.
- Beberapa orang mengatakan posisi ini melelahkan dan tidak akan melakukannya untuk seluruh sesi bercinta atau tidak akan orgasme saat dalam posisi ini.
Gaya Seks – Posisi Missionary (Man on Top)
Posisi
hubungan seksual ‘Man on Top’ (missionary position) adalah posisi yang
paling umum dilakukan oleh suami istri, di mana posisi pria di atas dan
wanita di bawah.
Dinamakan Missionary Position terkait dengan sejarah penduduk
kepulauan Polynesian yang mempunyai budaya seksualitas tentang hubungan
seksual dengan berbagai posisi. Pada era penjajahan kolonialis Eropa,
kaum Missionaris Nasrani hanya membolehkan posisi hubungan seksual yang
beradab adalah pria di atas dan wanita di bawah. Maka sejak itu posisi
ini dinamakan ‘Missionary Position’.
Kelebihan:
- Hubungan seksual dapat disertai ciuman sehingga hubungan intim dapat lebih mesra.
- Penis lebih mudah masuk ke dalam vagina
- Penis dapat tetap di pertahankan di dalam vagina ketika terjadi orgasme dan ejakulasi
- Lebih mudah menghasilkan pembuahan untuk terjadinya kehamilan.
Kekurangan:
- Gerakan wanita kurang bebas, hingga partisipasi aktifnya kurang
- Bagi wanita mungkin kurang terasa nyaman karena penis masuk terlalu dalam
- Bagi pria sering terasa terlalu merangsang hingga cepat mencapai orgasme, sementara pasangannya belum apa-apa
- Tidak dianjurkan bagi wanita yang hamil besar.
Sex Style – Posisi ‘Woman on Top’
Sebagian
orang menganggap posisi ini tidak wajar karena berdasarkan anggapan
masa lalu wanita seharusnya bersikap lebih pasif. Tentu saja anggapan
itu sudah tidak berlaku lagi karena wanita masa kini merasa berhak juga
untuk mengekspresikan perilaku seksualnya sesuai dengan keinginannya.
Posisi ‘Woman-on-Top’ adalah posisi wanita di atas pria.
Kelebihan:
- Wanita lebih bebas menggerakkan tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan yang efektif dari gesekan penis terhadap klitoris atau G spot. Di samping itu kedalaman penis dapat diatur
- Pria dapat memperlambat terjadinya orgasme
- Tangan pria bebas sehingga dapat memberikan rangsangan pada bagian tubuh wanita yang peka rangsangan seksual
- Sangat baik bila pihak wanita ukuran tubuhnya jauh lebih kecil daripada pasangannya.
Kekurangan:
- Karena pria kurang dapat mengontrol gerakan, penis mudah tergelincir keluar
- Tidak baik untuk tujuan menghasilkan kehamilan
- Juga tidak baik untuk wanita hamil
- Gerakan pria yang terbatas mungkin dapat mengurangi gairah seksualnya.
Gaya Seks – Posisi Duduk (Face-to-face Position)
Dalam posisi duduk yang dikenal dengan ‘The face-to-face position’,
pria duduk di kursi atau di tepi tempat tidur atau di atas tempat tidur.
Wanita duduk di atasnya dengan paha menyilang paha pria. Keduanya
saling berhadapan.
Kelebihan:
Wanita bebas menggerakkan tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan
yang efektif dari gesekan penis terhadap klitoris atau G-spot.
Rangsangan seksual pada zona erotik tubuh wanita dapat dilakukan oleh
pria dengan bebas.
Kekurangan:
Penis dapat masuk terlalu dalam, sehingga dapat mengganggu wanita.
Gaya Seks – Posisi Reverse Cowgirl, Wanita Dominan di Atas
Hubungan
seksual dengan posisi reverse cowgirl hampir mirip dengan woman on top,
hanya saja si wanita yang memegang kendali menghadap ke belakang, ke
arah kaki bukan wajah pria.
Kelebihan:
1. Wanita lebih bebas menggerakkan
tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan yang efektif dari gesekan
penis terhadap klitoris atau G spot.
2. Wanita punya kendali penuh untuk
mengatur sudut, kedalaman dan kecepatan penetrasi.
3. Sangat baik bila pihak wanita ukuran
tubuhnya jauh lebih kecil daripada pasangannya.
Kekurangan:
1. Tidak memungkinkan banyak kontak fisik
atau kontak mata, karena posisi wajah saling membelakangi.
2. Karena pria kurang dapat mengontrol
gerakan, penis mudah tergelincir keluar.
3. Tidak baik untuk tujuan menghasilkan
kehamilan. Juga tidak baik untuk wanita hamil.
4. Gerakan pria yang terbatas mungkin
dapat mengurangi gairah seksualnya.
Gaya Seks – Posisi Reverse Cowgirl, Wanita Dominan di Atas
Hubungan
seksual dengan posisi reverse cowgirl hampir mirip dengan woman on top,
hanya saja si wanita yang memegang kendali menghadap ke belakang, ke
arah kaki bukan wajah pria.
Kelebihan:
1. Wanita lebih bebas menggerakkan
tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan yang efektif dari gesekan
penis terhadap klitoris atau G spot.
2. Wanita punya kendali penuh untuk
mengatur sudut, kedalaman dan kecepatan penetrasi.
3. Sangat baik bila pihak wanita ukuran
tubuhnya jauh lebih kecil daripada pasangannya.
Kekurangan:
1. Tidak memungkinkan banyak kontak fisik
atau kontak mata, karena posisi wajah saling membelakangi.
2. Karena pria kurang dapat mengontrol
gerakan, penis mudah tergelincir keluar.
3. Tidak baik untuk tujuan menghasilkan
kehamilan. Juga tidak baik untuk wanita hamil.
4. Gerakan pria yang terbatas mungkin
dapat mengurangi gairah seksualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar